RESENSI BUKU: Catatan Kaki
RESENSI BUKU – Suhu politik akhir-akhir ini semakin memanas. Tahun politik menjadi ajang pertarungan dan adu strategi. Juga menjadi momentum terbaik bagi Calon Legislatif (Caleg), Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) untuk membuat strategi dan manuver politik dalam menggalang opini masyarakat.
Perang opini semakin terasa dengan melibatkan media sosial sehingga muncullah tagar baik itu #2019GantiPresiden maupun #2019TetapJokowi.
Bersamaan dengan telah berakhirnya bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 H. Kita diajak untuk merenung sejenak mengenai segala tindakan kita yang tidak mencerminkan nilai kebaikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Kita diajak untuk terus “berpuasa politik” – dalam artian positif – yakni kita diajak untuk tidak boleh curang, dendam, merusak, melukai, dan bahkan menghancurkan orang lain atau lawan politik dengan cara-cara dzolim, keji, dan kejam.
Buku yang ada di tangan pembaca ini merupakan buku ke-10 dan merupakan buah karya yang ringan dan sederhana dari seorang penulis dan pengamat politik muda Indonesia.
Buku ini lahir dari kumpulan tulisan artikel opini di beberapa media nasional. Konsistensi menulis setiap minggu tentang isu-isu politik nasional dan daerah telah melahirkan buku yang dapat dinikmati oleh para pembaca di Indonesia maupun dunia.
Melalui buku ini pembaca akan mampu memahami kultur politik, peta politik, dan sistem politik Indonesia. Perpolitikan Indonesia masih diwarnai oleh perilaku penguasa dan elit politik yang masih belum berpihak kepada rakyat. Politik masih cenderung dijadikan lahan untuk memperkaya diri, kelompok, dan partainya.
Sejatinya politik Indonesia harus diwarnai dan dikuasai oleh orang-orang yang baik. Jika orang-orang baik apatis dan tidak masuk dunia politik, maka politik Indonesia akan dikuasai oleh para kaum penjahat. Dan agar politik di Indonesia juga sehat, maka dalam menjalankan aktivitas politik para elit harus berlaku baik, menjunjung moralitas, dan bertanggung jawab.
Buku ini juga memuat secara jelas bagaimana politik dapat digunakan untuk kemaslahatan umat, bangsa, dan negara. Benarkah politik Indonesia diwarnai pat gulipat, kecurangan, dan perilaku kotor elit-elitnya. Memotret fenomena politik nasional dengan mengupas isu-isu mingguan terkini dapat Anda nikmati di buku ini.
Buku ini ditulis dengan bahasa sederhana, renyah, dan populer, penulis menyajikannya dengan pembahasan yang akurat dan kekinian, sehingga buku ini layak untuk menjadi referensi utama bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia.
Buku ini juga pembuka jendela cakrawala pengetahuan tentang bagaimana sistem politik Indonesia dibangun, bagaimana idealisme ditegakan ditengah-tengah politik kita yang rusak dan penuh tipu daya. Semuanya dikupas dengan ringan, santai, dan mudah dipahami.
Ujang Komarudin merupakan Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) ke-50 diusia yang sangat muda. Google menjulukinya sebagai Indonesia Political Scientist (Ilmuwan Politik Indonesia).
Penah menjadi Tenaga Ahli DPR RI dan Staf Khusus Ketua DPR RI. Dosen dan Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Jakarta. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR). Aktif menjadi penulis dan narasumber di beberapa media online, cetak, dan TV Nasional (TVRI, Metro TV, TV One, Trans7, CNN TV Indonesia), Radio Republik Indonesia (RRI), dan Radio Dakta.
Karir organisasinya dimulai dengan menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Pengurus Senat Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Pendiri dan Ketua Forum Studi Parlemen Universitas Indonesia (UI), Anggota Center for Election and Political Party (CEPP) UI, Pengurus HMI Cabang Kabupaten Bandung, Formatur KNPI DKI Jakarta, Ketua Departemen Hubungan Luar Negeri dan Politik Internasional MASIKA ICMI Pusat, Pendiri dan Sekretaris ICMI Subang, Wakil Sekjen DPP Wirakarya Indonesia, Wakil Sekjen Depinas SOKSI, Tim Ahli Bidang Politik dan Pemerintahan Fokus Parlemen, Tim seleksi (Timsel) calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota Provinsi DKI Jakarta, dan masih banyak lagi.
Kini saudara Ujang Komarudin masih terus belajar dan belajar. Pekerjaannya belajar tanpa henti. Karena baginya belajar tak mengenal usia. Selama hayat masih dikandung badan dan selama belum masuk liang lahat, artinya kita masih diberi kesempatan untuk terus belajar dan berkarya.
Belajar memperbaiki diri dan belajar apapun yang bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara. Dan juga berkarya untuk Indonesia yang lebih baik.
Buku karya Ujang Komarudin yang sudah terbit: (1) Strategi PKS Putihkan Jakarta; (2) Ideologi Partai Politik: Antara Kepentingan Partai dan Wong Cilik; (3) Dinamika Politik Nasional: Pasang Surut Hubungan Kekuatan Politik di Indonesia; (4) Mencintai Indonesia: Catatan dan Harapan Seorang Dosen; (5) Membangun Indonesia: Sebuah Ikhtiar Membangun Bangsa Yang Hampir Tenggelam; (6) Pertarungan Politik di Indonesia: Dinamika Pertarungan Politik dalam Pilkada dan Politik Nasional; (7) Menjadi Indonesia: Pemikiran-pemikiran Politik Seorang Pengamat Indonesia; (8) Perspektif Indonesia: Catatan Politik di Tahun Politik; (9) Drama Politik Indonesia: Pikiran-Pikiran Politik Anak Bangsa; dan (10) Catatan Kaki.
Selamat menikmati buku karya saudara Ujang Komarudin dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Dan bila perlu sambil seruput kopi jahe di pagi hari. ***