Airlangga Hartarto Pemimpin Ideal untuk Indonesia

 Airlangga Hartarto Pemimpin Ideal untuk Indonesia

MASA pendaftaran capres-cawapres untuk pemilu serentak 8 bulan sebelum pemungutan suara. Di mana pemungutan suara Pilpres sendiri jatuh pada pada 17 April 2019. Maka pendaftaran untuk capres-cawapres jatuh di tanggal 17 Agustus 2018 mendatang.

Hingga kini belum terlihat siapa dan partai mana saja secara resmi mengusung capres-cawapres. Padahal, jika dilihat dari waktu yang ada itu tinggal menyisahkan sebulan lebih lagi.

Sepertinya kandidat capres hanya bermaterikan dua nama besar; Jokowi dan Prabowo. Jika ada nama lain, itu sangat berat dikarenakan syarat bagi partai politik untuk mengusung capres harus memenuhi 20 persen suara secara nasional sehingga perlu dilakukan koalisi permanen. Sementara saat ini belum ada kekuatan partai lain yang berupaya menambah calon presiden selain kedua nama  Jokowi-Prabowo.

Di poros Jokowi, sederetan nama besar siap mendampingi incumbent tersebut. Bahkan sejumlah pimpinan partai politik yang digadang-gadang mendampingi Prabowo. Dan paling berpeluang besar adalah Ketua Umum Golkar Airlangga Artarto. Apalagi mesin politik Golkar terbukti solid dengan dukungan seluruh infrastruktur partai hingga di kampung-kampung.

Kali ini redaksi ingin mengulas gelombang dukungan Airlangga sebagai cawapres Jokowi. Beberapa waktu lalu, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono menyebut partainya sudah bulat mendukung Airlangga Hartarto sebagai pendamping Jokowi. Dan ternyata, kata Agung, keputusan itu sudah final dibahas dalam rapat konsolidasi internal partai.

“Baik dewan pembina, dewan pakar, DPD, dan DPC sudah bulat mendukung Airlangga mendampingi Jokowi dalam pilrpes nanti. Partai Golkar hanya mengajukan satu calon, hanya pak Arilangga,” ujar Agung pada wartawan, Bogor Senin (2/7/2018).

Kini, bola Airlangga sebagai Cawapres berada di tangan Jokowi. Bahkan seluruh partai koalisi kini menunggu sinyal atau keputusan dari Jokowi yang akan menentukan sendiri siapa calon wakil presidennya.

“Semuanya keputusan tinggal Pak Jokowi. Bila dia (Jokowi) datang ke Golkar, ya kami hanya punya satu calon, Airlangga,” ujar Agung yang pernah menjabat Ketua DPR RI itu.

Bahkan Agung menantang Jokowi, pihaknya secepatnya akan menggelar deklarasi jika sudah ada kejelasan dari Jokowi. Agung pun menjelaskan sejumlah alasan membuat Airlangga dianggap ideal mendampingi Presiden Jokowi lima tahun ke depan.

Selain alasan, Golkar memiliki soliditas tinggi sebagai partai koalisi pendukung Presiden Jokowi sebagai partai peraih suara terbesar kedua di Pemilu 2014 lalu. Karena hal ini, partai tersebut sangat layak untuk berpasangan dengan PDIP sebagai partai peraih suara terbanyak dan juga pengusung utama Presiden Jokowi.

Agung mengklaim duet Presiden Jokowi dengan Airlangga mewakili mitra koalisi partai. Selain itu, figur Airlangga dapat diterima oleh partai pengusung Jokowi seperti PKB, PPP, Hanura, dan Nasdem.

Posisi Airlangga sebagai ketua umum partai, juga punya kontribusi besar dengan jaringan profesional yang luas. Apalagi sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pernah merilis hasil survei mengenai cawapres potensial mendampingi Jokowi. Airlangga salah satu cawapres terkuat Jokowi yang memilih elektabilitas tinggi.

Ormas sayap Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang dipimpin Roem Kono sudah bersepakat untuk mendukung Airlangga maju sebagai cawapres Jokowi.

Presiden Jokowi saat berolahraga pagi bersama Airlangga Hartarto dengan jogging di sekitar Istana Bogor sembari mengajak memberi makan kambing-kambing peliharaan (foto: facebook)

Selaku Ketua Umum DPP MKGR Roem Kono menjelaskan, sudah memperkuat konsolidasi untuk menyatukan suara semua anggotanya untuk menyukseskan Jokowi-Airlangga menjelang Pilpres 2019. Roem menegaskan, saat ini adalah momentum bagus untuk mengerakan mesin politik Golkar untuk menyukseskan Pileg dan Pilpres.

“Karena ormas MKGR itu bagian dari Partai Golkar, jadi kita konsisten untuk mendukung (Jokowi-Airlangga). Ormas MKGR harus betul-betul mensukseskan pembangunan dan program pemerintahan dengan mendukung program pemerintah dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat kecil,” terang Roem.

Sejatinya, banyak alasan kuat Jokowi memilih Airlangga sebagai pendamping. Di mana selama ini Airlangga sudah lama aktif mengampanyekan gerakan Golkar Jokowi (GoJo) untuk Pilpres 2019.

Sinyal kuat Jokowi akan mengusung Airlangga sebagai wakilnya saat Jokowi memakai kaos berwarna kuning yang merupakan warna bendera partai Golkar dalam sebuah acara bersama Airlangga. Sementara Airlangga memakai kaos berwarna putih yang identik dengan warna seragam kabinet Jokowi.

Sudah matching!!!

 

Facebook Comments Box