Ketum PSI Grace Natalie Menyulut Emosi Koalisi Jokowi-Ma’ruf

 Ketum PSI Grace Natalie Menyulut Emosi Koalisi Jokowi-Ma’ruf

JAKARTA – Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyulut emosi koalisi Joko Widodo-Ma’ruf Amin karena dianggap akan merugikan koalisi pendukung 01 tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 DKI Jakarta Danick Danoko. Menurut Danick pidato tersebut tak harus terjadi karena bisa membahayakan soliditas koalisi pendukung Jokowi-Amun.

“Bagi kami, posisi petahana saat ini yang unggul, bisa terganggu dengan pidato Ketua Umum PSI tersebut,” kata Danick di DPP Partai Golkar, Jumat (16/3/2019) lalu.

Danick menyampaikan, dalam pidato Grace itu menyebutkan contoh-contoh kasus persekusi yang sebenarnya sudah ditangani oleh pihak berwenang. Bagi Danick, itu justru bisa seolah-olah ditafsirkan berbeda oleh publik jelang pemilu 17 April 2019.

“Dari situ, publik bisa mempertanyakan komitmen Jokowi dalam menjaga stabilitas. Padahal situasi saat ini aman-aman saja, tak ada masalah,” ujarnya.

Pengurus DPP KNPI ini menegaskan, bahwa secara istilah pidato tersebut bisa jadi semacam ‘kanibalisme politik’, karena menyerang partai nasionalis yang tergabung ke dalam partai koalisi.

Bahkan sangat jelas terlihat PSI ingin merebut pemilih dalam satu basis pendukung Jokowi. Bahaya, kata Danick, khususnya buat pemilih Golkar.

“Bagi kami, apa yang disampaikan itu merupakan tindakan yang agak kurang bijaksana, karena bisa juga dimanfaatkan oleh pihak lawan dalam hal ini opisisi untuk menyerang Jokowi dan koalisinya secara bersamaan,” terang Danick.

“Untuk itu, kami di Himpunan Mahasiswa Kosgoro 1957 DKI Jakarta yang merupakan organisasi dibawah naungan Kosgoro 1957, kemenangan Jokowi adalah prioritas, serangan dari dalam (partai koalisi) dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan,” ungkap Danick

Danick menyebut, sikap yang dilakukan PSI terlihat kalap dan sangat jelas menempuh jalan pintas menyerang partai koalisi dengan memainkan politik pencitraan serta secara serampangan untuk diri sendiri dan mendongkrak elektabilitas jelang penciblosan.

“Bagi kami, seharusnya Grace lebih bijaksana dan cerdas dalam berkomentar, menyerang sesama partai koalisi pendukung capres Jokowi sungguh tidak etis apa yang dilakukan itu,” jelasnya.

Seperti diberitaka , Grace Natalie berpidato dalam acara Festival 11 di Medan, Senin 11 Maret 2019 lalu.

Dalam pidatonya, Grace menyinggung banyak partai yang mengaku nasionalis namun mendukung peraturan daerah (Perda) syariah yang diskriminatif.

“Dia menggunakan istilah partai ‘nasionalis gadungan’,” pungkas Danick. (HMS)

Grace juga menyerang partai-partai nasionalis lain dengan menganggap mereka diam terhadap kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.

Facebook Comments Box