Wasekjen Demokrat Sesalkan Pernyataan Kivlan Zein
JAYAPURA – Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Muhammad Rifai Darus (MRD) menyesalkan pernyataan politik Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein yang merendahkan Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat demonstrasi di depan kantor Bawaslu RI, Sarinah, Jakarta, Kamis (9/5/2019) lalu.
MRD menilai, pernyataan Kivlan itu justru menunjukkan identitas, karakter dan mental mantan senior prajurit yang jauh dari nilai, korsa dan jiwa patriotik.
Meski dari segi angkatan dan korsa, menurut MRD, Kivlan Zein tergolong senior, tetapi tidak sepatutnya ucapan dan pernyataan itu merendahkan juniornya, apalagi terhadap seorang mantan kepala negara.
Sepatutnya, MRD menambahkan Kivlan Zen dapat memberi contoh dan sikap bernegara yang baik, elegan dan etis sekaligus menghargai sikap politik Partai Demokrat sebagaimana yang ditunjukkan oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat.
“Dimana Partai Demokrat akan selalu kritis, objektif dan realistis dalam merespon dinamika politik yang tengah berlangsung,” kata MRD kepada wartawan, Sabtu (11/5/2019).
Melampaui itu semua, Partai Demokrat tentunya akan selalu mengutamakan kepentingan dan keberlangsungan proses demokrasi dalam tatanan kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan.
Lebih lanjut, MRD berharap agar seluruh pihak seharusnya dapat menghargai proses demokrasi politik di Indonesia. Dimana kita sudah bersepakat agar proses demokrasi itu harus tunduk pada prosedur, mekanisme dan ketentuan konstitusi.
“Bila ada pihak atau oknum kelompok tertentu yang ingin memutar kembali jarum sejarah perjalanan bangsa ini ke arah otoriterianisme maka sudah sepatutnya aparat hukum mengambil tindakan tegas,” jelas Ketua Umum DPP KNPI 2015-2018 ini.
“Kita semua berharap agar proses demokrasi elektoral ini semakin matang, efekftif dan membuahkan hasil yang optimal. Yang tentu saja buah dari proses ini adalah terwujudnya keadilan, persatuan, kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia,” jelas MRD yang juga Putra Papua ini.
Sebab itu, lanjut MRD, partai politik sebagai salah satu pilar demokrasi punya tanggung jawab etis, moril dan materiil untuk bisa mematangkan proses transisi demokrasi ke arah yang lebih baik sesuai pesan yang terkandung dalam Preambule UUD 1945.
“Semoga tugas dan tanggung jawab itu bisa kita jalani dengan baik. Amin,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, saat demo depan Kantor Bawaslu, Kivlan tak hanya menyerang balik Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Tapi Kivlan Zen juga menyerang SBY. Kivlan menyebut SBY licik lantaran tak ingin Prabowo jadi presiden. (HMS)