Waketum AMPG: Segera Evaluasi Ketum Golkar dan Para Elit Golkar Jangan Naif!
JAKARTA – Menurunnya peringkat perolehan suara Partai Golkar menjadi urutan ke tiga di bawah Partai Gerindra sontak membuat dinamika tersendiri di dalam internal Partai beringin.
Ini memicu desakan untuk segera mengevaluasi hasil kerja Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum. Sejauh ini, hasil perolehan suara sementara (sebelum sidang di Mahkamah Konstitusi) Golkar telah kehilangan 6 kursi di DPR dan 1,2 juta pemilih dibandingkan pileg 2014 sebelumnya.
Abdul Aziz, selaku Waketum PP AMPG memberikan keterangannya saat ditemui di Hotel Sultan usai acara buka puasa bersama Kepemudaan Partai Golkar, 29 Sabtu 2019 kemarin. Ia meminta Airlangga atau AH dievaluasi kepemimpinannya.
“Saya tidak akan gentar menyuarakan kebenaran, bahwa Ketum AH harus segera dievaluasi atas keterpurukan partai,” pinta Azis.
“Golkar bisa selamat di tiga besar ini hanya karena para kader dibawah konsisten mengusung presiden Jokowi, bukan sebaliknya, ditambah lagi kapasitas caleg-caleg Golkar yang memang sudah teruji dalam mendulang suara,” sambungnya.
Sebagai informasi, Golkar banyak kehilangan suara di basis massa 2009-2014 jadi lumbung suara sebagai andalan raih kursi di parlemen. Baik parlemen daerah maupun parlemen pusat atau di Senayan.
“Kami menilai bahwa DPP Golkar tidak serius bahkan seolah lepas tangan dalam proses pendulangan suara di daerah saat perhelatan pilpres dan pileg kemarin.”
“Saya memahami pasti akan ada konsekuensi logis dari kenyataan yang saya sampaikan sekarang, namun sebagai kader muda dan kecintaan saya terhadap Golkar, saya rela menjadi martir atas suara suara di daerah yang belum berani menyuarakan percepatan Munas.”
Mengapa harus percepatan? Bagi Azis harus bertanggungjawab atas hasil yang diraihnya itu.
“Ya karena kami menunggu pertanggung jawaban ketum AH atas keterpurukan ini, dan harapannya agar PG segera dapat melakukan kosolidasi demi mengembalikan marwah partai yang sekarang terpuruk di bawah partai Gerindra,” terangnyam
“Kalau memang pencapaian ini dianggap berhasil kenapa takut untuk melaksanakan Munas secepatnya, atau apabila tidak berani melaksanakan Munas lebih baik saya sarankan ketum AH mundur saja.”
Abdul Aziz juga meminta elite DPP dan DPD tingkat 1 dan 2 untuk tidak naif. Mereka harus realistis pada kenyataan yang ada.
“Elite DPP dan DPD pastinya sadar bahwa Partai Golkar mengalami penurunan kursi yang signifikan, jadi jangan bicara prestasi Airlangga di Media,” pungkasnya. (Danick)