‘Pembangunan Jalan Tol Jangan Gunakan Lahan Sawah Produktif’

 ‘Pembangunan Jalan Tol Jangan Gunakan Lahan Sawah Produktif’

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Hermanto meminta Pemerintah agar pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru tidak menggunakan lahan persawahan produktif dan permukiman. Ia mendesak Pemerintah agar mengalihkan jalur pembangunan jalan tol ke lahan yang bukan lahan persawahan produktif.

“Kalaupun terpaksa menggunakan lahan sawah produktif, maka Pemerintah wajib mencetak lahan sawah baru sebagai pengganti lahan sawah yang terpakai untuk pembangunan jalan tol tersebut”, papar Hermanto menanggapi aspirasi warga Kabupaten Limapuluh Kota yang kemarin datang ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat untuk meminta agar jalur tol Padang-Pekanbaru di daerah mereka dipindahkan karena rencana jalur tol saat ini berada di lahan produktif.

Dalam aspirasinya, wakil warga mengungkapkan rencana jalur tol saat ini berada di lahan produktif dan perumahan. Menurut perhitungan kasar, sebanyak 300 rumah dan 700 hektar sawah akan tergusur. Padahal di lokasi sekitar masih banyak lahan tidak produktif yang bisa digunakan untuk pembangunan tol tersebut.

“Penyediaan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia tidak boleh dilihat sebagai masalah kecil. Agar bisa secara mandiri menyediakan pangan tersebut maka kita harus tegas melawan alih fungsi lahan pertanian untuk peruntukan lain,” tegas legislator dari FPKS ini.

Data BPS 2019 yang diambil citra satelit melalui skema Kerangka Sampel Area (KSA) menyebutkan luas lahan baku sawah di Indonesia saat ini 7,4 juta hektar. Jauh berkurang dibandingkan data BPS 2012 seluas 8,4 juta hektar. “Selama 7 tahun, luas lahan sawah kita berkurang sebanyak 1 juta hektar,” keluh Hermanto.

“Ironisnya, diantara pelaku alih fungsi tersebut adalah Pemerintah sendiri dengan dalih pembangunan,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini. (Joko)

Facebook Comments Box