Eva Yuliana Apresiasi Terngkapnya Kasus Prostitusi Online yang Melibatkan Artis
JAKARTA – Untuk kesekian kalinya, polisi berhasil mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan artis. Terakhir, Polres Metro Jakarta Utara berhasil menangkap 4 orang yang diduga kuat terlibat dalam kasus yang tergolong sebagai perdagangan manusia (trafficking) ini.
Sebanyak 2 orang telah ditetapkan sebagai tersangka, dan 2 orang lainnya masih berstatus sebagai saksi. Dua tersangka berinisial AR dan CA merupakan suami istri yang diduga kuat sebagai mucikari dalam kasus ini. Sementara, dua tersangka lain adalah ST alias M seorang artis selebgram atau bintang iklan, dan SH alias MY merupakan artis layar lebar.
Menyikapi ungkap kasus prostitusi online yang melibatkan artis ini, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Eva Yuliana mengapresiasi secara khusus kinerja Polres Metro Jakarta Utara. Hal ini menjadi bukti kerja polisi yang profesional dan proporsional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Secara khusus, Eva juga mengapresiasi Kapolres Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko yang memimpin jajarannya untuk mengusut aksi prostitusi ini. “Di tengah keterbatan akibat pandemi covid-19, saya mengapresiasi bpk Kapolres yang mampu mengungkap prostitusi online dan mampu menangkap mucikarinya, saya harap kerja ini bisa membuka lebih banyak lagi tabir prostitusi online yang ada di Indonesia,” ujar politisi asal Nasdem ini.
“Polisi bertindak sigap dan cepat merespon laporan masyarakat terkait informasi prostitusi online yang melibatkan artis tersebut. Mewakili masyarakat secara umum, pelapor dibuat resah dengan praktek-praktek prostitusi terselubung menggunakan media online. Bravo untuk teman-teman polisi, pasti dibutuhkan kejelian dan ketelitian tinggi untuk mengungkap kasus ini. Juga dibutuhkan kesadaran dan kesabaran ekstra untuk menunggu semuanya menjadi relatif jelas. Pokoknya top markotop. Saya salut,” ujar Eva yang maju sebagai legislator pusat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah V ini.
Meski demikian, di sisi lain, dalam siaran persnya ini, Eva mengaku prihatin dengan fakta pengungkapan kasus prostitusi online yang terakhir dirilis tersebut. Eva mengaku tak habis pikir mengapa masih saja terjadi praktek-praktek yang tergolong perdagangan manusia itu.
“Mungkin, yang tampak dan berhasil terungkap barulah pucuk gunung es dari kenyataan yang sebenarnya. Bila memang demikian, ternyata PR kita bersama masih kelewat banyak. Saya sendiri secara tulus berharap, praktek-praktek prostitusi yang merendahkan adab dan martabat bangsa Indonesia ini tak perlu ada lagi. Demi generasi dan masa depan bangsa yang lebih baik. Lebih membangun dan berkemajuan dengan prestasi-prestasi positif. Bukan primitif,” tegas Eva mengakhiri siaran persnya. (end)