Ketua DPR Salut dengan Teknologi Digital Smart Kampung di Banyuwangi
Banyuwangi – Aparat yang terus semangat dalam melakukan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi menjadi pesan Ketua DPR RI Puan saat kunjungan kerja di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (1/3/2021).
“Tugas dan fungsi kita adalah melayani masyarakat. Kalau masyarakat sudah puas, artinya kerja kita sudah benar,” demikian tegas Puan.
Lokasi pertama yang didatangi Puan dalam kunjungan kerjanya di Banyuwangi adalah Balai Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari. Puan yang didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, melihat langsung para aparat desa melayani berbagai kebutuhan masyarakat lewat aplikasi Sekawan.
Kepala Desa Sukojati Untung Suripno menjelaskan, dalam aplikasi Sekawan terdapat 24 jenis pelayanan dari pengurusan akta lahir hingga akta kematian.
“Semua hanya dalam waktu lima menit, jadi. Termasuk pembuatan KTP elektronik,” papar Untung dengan bangga pada Ketua DPR RI
Kemudian, Puan melihat langsung sistem pelayanan publik di Lounge Pelayanan Publik Pemkab Banyuwangi, bagaimana data kependudukan dan sistem pengawasan yang semuanya terintegrasi secara digital.
Sistem tersebut menyediakan fitur untuk melihat jumlah warga miskin dan data warga yang sudah mendapat bantuan sosial secara realtime.
Tak hanya itu saja, penggunaan Dana Desa dalam seluruh proyek yang dapat lebih mudah diawasi, dan dipantau perkembangan pembangunannya dengan menggunakan sistem digital.
Puan mengapresiasi terobosan Pemkab Banyuwangi yang memaksimalkan pemanfaatan teknologi untuk melayani publik, untuk menyelesaikan sejumlah urusan kependudukan melalui program Smart Kampung.
“Kita melihat teknologi didayagunakan untuk melayani masyarakat. Memudahkan aparat untuk melayani warga,” ungkap perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI ini dengan penuh rasa bangga pada capaian Kabupaten Banyuwangi ini.
Puan berharap secara bertahap teknologi informatika digunakan di semua lini pelayanan publik dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Infrastruktur teknologi ini jangan hanya di kota besar saja karena justru wilayah Indonesia didominasi oleh desa-desa yang lokasinya jauh dan terpencil,” ujar Puan memberikan masukan.
“Pengawasan program juga dilakukan melalui sistem lengkap dengan titik koordinat dan gambar perkembangan proyek pembangunan, sehingga menutup celah adanya proyek ganda atau fiktif,” tutup wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah V dari Fraksi PDI Perjuangan ini. ( RH )