Demokrasiana Institute: Publik Menunggu Penuntasan Kasus Bansos Covid-19 dan Hilangnya Harun Masiku
JAKARTA – Dua kasus besar yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi, kasus bansos Covid dan Hilangnya Harus Masiku, masih jauh dari kata tuntas, penanganan kasusnya cenderung berlarut-larut, dalam kasus bansos covid, semua aktor yang terlibat belum mampu diungkap, Juliari Batubara tidak bermain sendiri dalam kasus ini.
Hal yang lebih tragis dialami oleh kasus hilangnya Harun Masiku, buronan KPK ini belum berhasil ditangkap hingga sekarang padahal Harun Masiku sudah menghilang lebih dari satu tahun, hal ini disampaikan Koordinator Presidium Demokrasiana Institute sekaligus Pengamat Kebijakan Publik, Zaenal Abidin Riam.
“Kasus Bansos Covid mulai tidak terdengar padahal masih jauh dari kata tuntas, Harun Masiku telah raib lebih dari setahun tapi belum mampu ditemukan, semua ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat, sejauh mana KPK serius menggarap kasus ini?” Ungkap Enal di Jakarta, Sabtu (6/3).
Dalam kasus Harun Masiku, publik semakin dibuat keheranan, sebab hingga kini tanda-tanda keberadaan Harun Masiku tidak ada titik terang.
“Ini aneh, KPK memiliki infrastruktur yang luar biasa didukung dengan kewenangan yang luas untuk menangkap seseorang yang dinilai terlibat korupsi tetapi menangkap seorang Harun Masiku saja tidak bisa,” Lanjut Enal.
Masih menurut Enal “Semakin lama KPK tidak mampu menuntaskan kasus Bansos Covid dan menghilangnya Harun masiku, maka persepsi publik terhadap kedua kasus ini akan semakin liar,” Terangnya.
Demokrasiana Institute tetap mendukung KPK agar konsisten menuntaskan semua kasus korupsi yang ditangani lembaga antirasuah ini dengan tidak terpengaruh pada kekuatan manapun yang berusaha mengintervensi KPK. (J2)