Hermanto: Pemerintah harus Jadikan Kinerja 2020 – 2021 sebagai Titik Tolak Perencanaan Ekonomi 2022

 Hermanto: Pemerintah harus Jadikan Kinerja 2020 – 2021 sebagai Titik Tolak Perencanaan Ekonomi 2022

JAKARTA – Anggota Badan Anggaran DPR Hermanto meminta Pemerintah agar mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di semua sektor di sisa waktu berjalan tahun Anggaran 2021 ini. Hal tersebut agar pergerakan ekonomi lebih mampu mengatasi dampak covid-19, pengangguran, kemiskinan, investasi, lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah dapat memanfaatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dimulai dari sektor pertanian yang tumbuh positif pada 2020-2021.

“Bila hal tersebut berhasil, di Tahun Anggaran 2022 bisa lebih fokus mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih merata. Dengan demikian diharapkan bisa terwujud tujuan ekonomi yang diamanatkan oleh konstitusi negara yaitu kemakmuran sebesar-besarnya bagi rakyat,” papar Hermanto dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (25/8).

Kinerja ekonomi 2020 – 2021, kata Hermanto, tidak terlalu bagus karena dampak covid-19.

“Karena itu pemerintah harus benar-benar menjadikan kinerja 2020 – 2021 sebagai titik tolak perencanaan ekonomi 2022. Buat perencanaan yang presisi antara pendapatan dan belanja negara dengan target makro ekonomi sehingga kesenjangan antara rencana dan realisasi tidak terlalu besar. Seoptimal mungkin memperkecil defisit karena RAPBN tahun 2023 disusun dengan UU Nomor 17 tahun 2003 atau dalam kondisi normal”, tutur legislator dari FPKS DPR ini.

Hermanto mengungkapkan target makro ekonomi 2022 yaitu pertumbuhan ekonomi 5,0-5,5 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen dan tingkat kemiskinan 8,5-9,0 persen.

“Untuk mencapai target ekonomi 2022 tersebut, pemerintah perlu terus menguatkan koordinasi antar Kementerian dan Lembaga guna membentuk sinergi dan konsolidasi dalam mengimplementasikan strategi mencapai angka makro ekonomi yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Pemerintah dan Bank Indonesia diminta terus menciptakan kondisi keseimbangan antara perputaran barang dan perbankan. “Perputaran barang dan perbankan terus diupayakan agar bekerja secara simultan sehingga saluran atau distribusi kredit benar-benar teralokasi tepat sasaran dan tepat waktu dalam upaya merealisasikan target ekonomi 2022,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini. (JOKO)

Facebook Comments Box