Gawat! Ada 1.625 Orang Terjaring Positif Covid-19 Bebas Berkeliaran
JAKARTA – Dari hasil evaluasi pemantauan mobilitas masyarakat Indonesia melalui aplikasi PeduliLindungi, ada sejumlah masyarakat yang terjaring positif Covid-19 total 1.625 orang. Tapi masih tetap beraktivitas di ruang publik. Waduh kok bisa?
Atas dasar itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Kementerian Kesehatan/Kemenkes segera menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut. Bamsoet meminta Kemenkes mengontak 1.625 orang yang positif itu. Selanjutnya, mereka diarahkan untuk melakukan perawatan di ruang isolasi, baik di rumah sakit, wisma atlet, ataupun isolasi mandiri.
“Itu dikarenakan kondisi mereka yang terpapar virus dapat membahayakan kesehatan orang lain yang berada di sekitarnya,” kata Bamsoet seperti keterangan tertulisnya disampaikan pada Lintas Parlemen, Kamis (9/9/2021).
Bamsoet berharap Kemenkes memberikan sikap tegas terhadap 1.625 orang itu agar tidak menimbulkan lonjakan penyebaran baru Covid-19. Ia menegaskan, jika kejadian ini tetap dibiarkan, berpotensi menjadi preseden buruk bagi masyarakat sekitarnya.
“Kemenkes harus meminta tenaga Kesehatan/nakes meningkatkan pengawasan kepada orang-orang ini yang telah dinyatakan positif covid-19, untuk memastikan orang yang terpapar virus corona di wilayahnya tidak keluar rumah sampai dinyatakan negatif,” terang Bamsoet.
Politisi Senior Partai Golkar ini mendesak Kemenkes terus melakukan pemantauan mobilitas masyarakat melalui aplikasi PeduliLindungi dan dievaluasi secara berkala, dan mengambil langkah tegas jika ditemukan ada pihak yang melanggar.
“Kita minta Satgas penanggulangan Covid-19 mengarahkan petugas di tempat publik mengawasi hasil dari scanning barcode melalui aplikasi PeduliLindungi, dikarenakan tidak hanya berdasarkan status vaksinasi orang itu saja, tetapi termasuk hasil tes covid-19 yang telah tersinkronisasi dengan aplikasi juga harus diperhatikan,” terang Bamsoet. S
Sehingga ke depannya, lanjutnya, apabila didapati hasil tes positif covid-19 dalam PeduliLindungi, agar orang tersebut tidak diberikan akses masuk ke tempat-tempat publik.
“Mereka harus segera diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri atau dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat,” pungkas Bamsoet. (HMS)