Luhut Serang Balik Kritikan dari Masyarakat Sipil: Lawan Mereka Sampai Tumbang!
KontraS merupakan salah satu simpul masyarakat sipil yang memiliki rekam jejak yang terpuji di Indonesia. Dari lembaga inilah kita mengenal almarhum Munir, seorang fighter yang tidak mengenal kata takut terhadap oligarki Orde Baru.
Rupanya sekarang, takdir KontraS dan tokoh-tokohnya harus kembali bertarung lagi dengan para dedengkot oligarki, kembali terjadi. Kali ini, Harris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, yang menjadi pelakonnya berhadapan dengan salah seorang oligarki yang dianggap paling powerfull.
Bermula dari diskusi yang dilakukan Haris dan Fatia mengenai dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Papua.
Diskusi tersebut diunggah melalui saluran YouTube Haris Azhar berjudul “Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam”.
Pembicaraan diskusi ini sendiri berangkat dari laporan “Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya” yang dilakukan YLBHI, Walhi Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, Walhi Papua, LBH Papua, Kontras, JATAM, Greenpeace Indonesia, hingga Trend Asia.
Tapi diskusi yang mencerahkan tersebut sekarang digertak oleh Luhut dengan tuntutan pidana sekaligus perdata yang mencengangkan. Luhut menuntut 100 milyar atas kerugian popularitasnya alias nama baik.
Bagi penggiat aktivisme masyarakat sipil, tentu saja tindakan Luhut ini merupakan hal yang masuk kategori serangan balik oligarki. Oligarki sudah memperlihatkan keangkuhannya dengan tidak mau diusik dengan kritik. Padahal sudah bukan rahasia lagi, oligarki tambang di Indonesia memang penuh dengan kegelapan dan jauh dari beres.
Oleh karena itu, serangan balik Luhut kepada dua figur KontraS harus dijadikan momentum perlawanan massal terhadap oligarki yang belakangan makin sombong dan tiran. Penulis mendukung Haris Azhar yang malah mau buka-bukaan persoalan yang membuat Luhut murka tersebut. Kalau dibuka keseluruhan tentakel konglomerasinya, baru paten.
Harus muncul inisiatif sipil untuk mengeskalasi perlawanan terhadap kepongahan oligarki saat ini. Kasus ancaman penggusuran rumah Rocky Gerung di wilayah Sentul juga indikasi makin kejamnya aksi oligarki untuk menelan Indonesia.
~ Bang SED