Kader PD Pimpinan AHY vs Yusril, Pengamat Sarankan Saling Kritik Pada Aspek Hukum
Jakarta – Pengacara ternama Yusril Ihza Mahendra mendapat tudingan negatif dari politikus Partai Demokrat (PD) pimpinan AHY terhadap advokasi yang dipermasalahkan kliennya, mantan kader PD yang mengajukan uji materiil dan uji formil AD/ART PD ke Mahkamah Agung (MA).
Menanggapi hal tersebut, pengamat kebijakan publik Demokrasiana Institute, Zaenal Abidin Riam, menilai penting bagi semua pihak, khususnya yang kontra dengan langkah Yusril Ihza Mahendra terkait pengajuan judicial review AD/ART Partai Demokrat ke MA, melihat dan menganalisis substansi argumen yang dibangun Yusril terkait langkah yang ditempuhnya. Dengan begini, sambungnya, polemik gagasan akan terbangun secara produktif, bukan justru lebih fokus menyerang pribadi Yusril.
“Saya bukan pada posisi setuju dengan langkah Yusril atau setuju dengan pandangan Partai Demokrat Pimpinan AHY, biarlah itu menjadi polemik diantara keduanya, soal siapa yang benar diantara keduanya maka biarlah hukum yang memutuskan,” ujar Koordinator Demokrasiana Institute, Zaenal dalam keterangan persnya yang diterima lintasparlemen.com, Senin (27/9/21).
“Saya hanya mendorong agar polemik antara Yusril dan Partai Demokrat Pimpinan AHY terjadi secara elegan dan produktif, agar hal itu terjadi maka penting bagi elit Politik Demokrat Pimpinan AHY mengajukan kritik kepada Yusril pada aspek argumentasi hukum,” kata Zaenal.
Bila itu terjadi, lanjut Zaenal, maka publik akan mendapatkan pembelajaran hukum yang positif. Sayangnya sejauh ini hal itu belum terjadi, para elit partai (PD pimpinan AHY) lebih tertarik menyerang Yusril dari sisi personal.
“Dalam negara demokrasi tentu semua hal bisa melahirkan pro dan kontra, tinggal bagaimana kubu pro dan kontra ini dimenej agar polemik yang terbangun diantara keduanya berlangsung secara produktif dan bermanfaat bagi demokrasi,” pungkasnya.