Gus Yahya di Mata Ketua Umum PB PMII
JAKARTA – Ketua Umum PB PMII periode tahun 1997-2000 Syaiful Bahri Anshori menilai terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf atau yang lebih akrab disapa
Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU sudah sangat tepat. Bagi Syaiful, Gus Yahya memang sosok unggul dari segala hal sehingga sangat layak memimpin Nahdlatul Ulama (NU) .
Menurut Syaiful, pemilik suara di muhtamirin Lampung kemarin, tahu betul bagaimaba kapasitas Gus Yahya. Mengingat Gus Yahya punya kualitas yang mumpuni.
“Beliau orang baik, nasabnya juga baik, kuliahnya juga kampus terbaik, keluaran ponpes (pondok pesantren) terbaik, nggak ada yang kurang saya kira. Beliau sangat layak memimpin NU,” kata Syaiful saat dihubungi Wartawan Lintas Parlemen, Senin (27/12/2021).
Usai menempuh pendidikan Pesantren Leteh da pesantren Krapyak, Gus Yahya pernah menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM). Semasa kuliah, Gus Yahya sangat aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Usai menempuh pendidikan di kampus UGM, Gus Yahya sempat bermukim di Makkah selama setahun. Arab Saudi itu, Gus Yahya memperdalam ilmu agama. Nama Gus Yahya makin dikenal luas saat ditunjuk jadi juru bicara (jubir) Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Syaiful menambahkan, Gus Yahya tumbuh besar di lingkungan pesantren. Selain ayahnya seorang ulama besar, sosok kakeknya KH. Bisri Mustofa dan pamannya, KH. Mustofa Bisri yang turut membentuk dirinya menjadi tokoh besar di NU. Dalam dirinya, mengalir darah ulama besar di republik ini.
“Dari latar belakang itulah, saya yakin Gus Yahya membuat dakwah NU ke depannya makin diterima masyarakat luas. Karena beliau diterima oleh seluruh kalangan,” ujar Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB ini.
Tak hanya itu, Syaiful merasa yakin Gus Yahya bisa menjaga independensi organisasi NU meski banyak kader nahdliyin di sejumlah partai politik. Syaiful menerangkan, Gus Yahya bisa menjadikan NU rumah besar umat Islam di Indonesia bahkan di dunia.
“Seperti yang sudah kita lihat, beliau akan membawa NU bahkan Indonesia ke arah politik dan demokrasi yang beroreatasi pada politik kebangsaan, yakni akan menjaga Islam toleran dan moderat yang damai,” ujar Syaiful yang saat ini menjabat Presiden Saburmusi NU.
Dengan kapasitas yang ada, Syaiful yakin Gus Yahya mampu mengembalikan NU ke wajah aslinya sebagai kekuatan masyarakat sipil di Indonesia. Di mana gerakan kebangsaan NU makin dirasakan masyarakat luas.
“Untuk ke sana, dibutuhkan reorientasi arah politik kebangsaan NU. Dan saya yakin di bawah kepemimpinan Rais Aam Miftakhul Ahyar dan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf cita-cita seperti di muhtamar di Lampung akan tercapai,” pungkasnya
Gus Yahya resmi sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 usai terpilih dalam pemilihan di Muktamar NU Lampung ke-34 (Jumat, 24/12/2021). Gus Yahya raih 337 suara, unggul dari Said Aqil Siradj yang hanya memperoleh 210 suara. (HMS)