Pemuda LIRA DKI Ungkap Ada Prostitusi Terselubung di Kawasan JIS

 Pemuda LIRA DKI Ungkap Ada Prostitusi Terselubung di Kawasan JIS

JAKARTA – Ternyata ada aktivitas warga yang tidak biasa di sekitar kawasan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Aktivitas warga di kampung itu diungkap oleh Ketua Pemuda LIRA DKI Jakarta Afif Fajar Nurtyanto.

Afif menceritakan, dirinya bersama pengurus Pemuda LIRA lainnya mengunjungi JIS untuk memastikan apa yang sedang terjadi di sana. Khususnya terkait nasib warga yang tinggal selama ini di Kampung Bayam, Tanjung Priok, Jakarta Utara pasca pembangunan JIS.

“Awalnya kami ke sini untuk mengecek informasi yang beredar di sejumlah media massa bahwa warga di sini perlu perlakuan adil dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pasca pembangunan JIS. Dan terungkap bahwa mereka menyadari diri, lahan yang mereka ditempati selama ini bukan miliknya tapi milik pemerintah,” kata Afif usai mengunjungi JIS untuk melakukan observasi ke warga yang terdampak penggusuran JIS, Rabu (16/2/2022).

Dengan wawacara dengan Lintas Parlemen, Afif mengungkapkan, ada prostitusi terselubung di daerah dekat kawasan JIS. Namun, perilaku warga di malam hari itu belum terungkap oleh media dan aparat keamanan.

“Ternyata, setelah ke sana, banyak informasi yang tidak diungkap oleh media terkait pembangunan JIS. Yakni soal prostitusi. Kedua, soal warga yang tinggal di situ, memang bukan warga setempat, tidak ber-KTP DKI. Mereka mayoritas warga luar Jakarta, ada dari jawa dan beberapa wilayah di Indonesia,” ujar Afif.

Terkait praktek prostitusi, Afif membeberkan, pelanggan dan perempuan seks komersial (PSK) melakukan aktivitas seksnya di gubuk yang terbuat dari kayu dan tripleks dekat rel kereta api milik warga setempat.

“Ternyata kita tahu setelah,kami ke sana langsung ngobrol-ngobrol dengan warga dan kami melihat langsung aktivitas masyarakat setempat. Ada yang mengagetkan kami, ternyata ada tempat prostitusi di sana. Untuk itu, kita minta aparat mengungkap persoalan ini,” ungkapm Afif.

Alasan itu pula Pemuda LIRA DKI meminta Pemprov DKI Jakarta melakukan edukasi pembinaan pada warga setempat. Khususnya anak usia sekolah agar pendidikan mereka diurus oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

“Bagaimanapun, anak-anak ini memerlukan penanganan khusus dari Pemerintah. Di mana memperhatikan anak-anak yang masih masa pertumbuhan dan masih masa produktif. Kita tidak mau gara-gara politik jelang pemilu 2024 anak ini tidak diurus baik oleh orangtuanya maupun oleh pemerintah setempat,” tegas Afif.

Afif menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta telah memberikan sejumlah uang untuk warga yang tinggal tidak jauh dari pembangunan JIS. Sebagian masyarakat di sana mengaku rumah mereka digusur karena ada proyek jalan tol MRT bukan karena proyek pembangunan JIS

Selain uang, lanjut Afif, warga juga mengaku mendapatkan bantuan lain berupa sembako. Bagi warga, hal itu sudah sangat membantu perekonomian keluarga mereka.

Sebagai informasi, ada sebanyak 642 kepala keluarga (KK) atau tepatnya ada 1.612 jiwa warga yang tinggal di Kampung Bayam, Jakarta Utara itu. Mereka tergusur, di antaranya karena proyek JIS yang mereka tinggali di tiga blok permukiman Kampung Bayam yang terdampak pada mega proyek tersebut.

Di mana sebelumnya, Pemprov DKI telah memerintahkan PT Jakarta Propertindo atau Jakpro untuk mengurus proses relokasi warga tersebut. Tepatnya, tanggal 18 Agustus 2021 lalu, Jakpro telah menyelesaikan tahap akhir program ganti untung atau Resettlement Action Plan (RAP) tepada 642 kepala keluarga tadi. (HMS)

Facebook Comments Box