Rusia Serang Ukraina, Tatanan Global Praktis Berubah
Seperti yang diramalkan banyak pemgamat, serangan Rusia ke Ukraina hanya tinggal waktu. Dan akhirnya sekarang terbukti. NATO dengan pimpinannya Amerika Serikat, yang dianggap selama ini, penentu damai – perangnya dunia, ternyata hanya ibarat kata No Action Talk Only alias macan kertas saja di hadapan “Lord” Putin.
Putin dengan cerdiknya menekan Ukraina agar mengurungkan niatnya bergabung dengan NATO. Dan rupanya, setelah Ukraina menangguhkan dirinya bergabung dengan NATO, malah Rusia menyerbu Ukraina dengan skala besar. Jelas saja negara-negara NATO bengong dan bingung hendak berbuat apa. Sebab tidak ada alasan persekutuan pertahanan untuk masuk ke Ukraina untuk membendung serangan Rusia. Dapat dibayangkan, betapa apesnya nasib Ukraina.
Sementara itu, Rusia sudah lebih dahulu mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhanks di bagian Ukraina Timur yang memungkinkan Rusia dapat mengirimkan pasukannya ke Ukraina lebih cepat dan massif. Belum lagi Krimea, sehingga walhasil Rusia dengan mulus dapat menyerang Ukraina dari berbagai sisi. Dari gambaran ini kita mengambil kesimpulan betapa tegas dan cerdiknya skenario Rusia untuk mengambil alih Ukraina ke dalam wilayah pengaruhnya.
Cara Rusia menyerang Ukraina, tentu saja akan menjadi inspirasi bagi RRC untuk mengambil alih Taiwan. Sebab sejak saat ini, tampaknya otoritas PBB sudah tidak menjadi pertimbangan lagi di dalam memutuskan perang dan damai. Sementara itu, kekuatan pengaruh Amerika Serikat juga sudah semakin merosot dan mulai diejek oleh negara-negara kuat secara militer. Putin sempat berkomentar tentang kekalahan Amerika Serikat di Afghanistan, bahwa tujuh belas tahun berperang, hasilnya nol. Mungkin dengan perang Rusia terhadap Ukraina ini, Putin ingin mengajari Amerika bagaimana harusnya perang sebagai negara adidaya itu diterapkan.
Walhasil, dengan terjadinya perang Rusia terhadap Ukraina ini, kita tatanan global seperti yang berjalan selama ini melalui cara-cara PBB, sudah kehilangan relevansinya. Kekuatan-kekuatan baru dunia, seperti RRC di Asia Timur dan Rusia di Eropa, lebih menonjol sebagai penentu keadaan.
Indonesia, masih saja gamang dan tidak jelas mau kemana menempatkan posisi dan haluannya di tengah dunia yang dengan cepat berubah. Kepemimpinan nasional di Indonesia saat ini, sangat rentan terpecah-belah bilamana nasib Ukraina tiba-tiba melanda Indonesia. Tidak ada figur seperti kapasitas Soekarno di masa lalu yang didengar panduan dan bimbingannya oleh rakyat guna membawa Indonesia selamat dari perebutan pengaruh global antar negara kuat. Maka bukan tidak mungkin di masa datang, jika keadaan seperti sekarang ini, dimana sistem oligarki yang bekerja efektif menyetir Indonesia, Indonesia dapat menjadi sasaran invasi oleh negara-negara kuat.
~ Bang SED