Ekonom UI Kritik Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi

 Ekonom UI Kritik Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi

Presiden Jokowi

Jakarta, LintasParlemen.com–Ekonom Universitas Indonesia (UI), Rizal Edi Halim menyampaikan kritikannya kepada pemerintahan Jokowi yang telah mengeluarkan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) X beberapa waktu yang lalu.

Rizal mengungkapkan, PKE X tersebut semangatnya lebih banyak mengandung semangat untuk mempermudah investasi asing yang justru dikhawatirkan hanya akan mengancam industri domestik dan sumber daya manusia lokal.

“Penerapan MEA telah diberlakukan. Dalam situasi ini, pemerintah terkesan tidak memikirkan industri domestik atau dalam negeri apakah sudah dipersiapkan. Mestinya paket kebijakan ekonomi pemerintah saat ini lebih ke arah bagaimana memikirkan industri domestik dan sumber daya manusianya,” ujar Rizal, Senin (15/2/2015).

Direktur Eksekutif Lingkar Studi Efokus ini juga menyangsikan dengan dibukanya selebar-lebar investasi asing ini akan membuat mekanisme pasar lebih efisien.

“Belum tentu juga, justru jangan sampai kita mirip Thailand. Atau mirip dengan negara-negara yang sangat terbuka. Akhirnya kita susah meningkatkan perekonomian secara demostik ,” paparnya.

Mestinya, paket kebijakan ekonomi Jokowi, dikeluarkan dengan asumsi untuk mendorong perekonomian dalam negeri supaya semakin diperkuat.

“Misalnya industri otomotif, kita tidak punya, timbul tenggelam kan industri otomatif kita,” ujarnya.

Menurut Rizal, saat ini pemerintah perlu menata dulu industri dalam negeri. Menata dulu sumber daya manusianya. Jika nantinya sudah siap baru kebijakan membuka seluas-luasnya invetasi dari luar itu dijalankan.

“Karena kalau tidak, pelaku domestik kita bisa tersingkir, berpotensi tergerus, terancam hilang,” tuturnya.

Rizal mengungkapkan, bukan berarti kita anti asing, tetapi tentunya ada mekanisme yang mengatur agar ada proteksi terhadap ekonomi kita.

“Misalnya dia masuk, sekian persen tenaga kerja kita. Ada mekanisme yang memang kita siapkan, sehingga aliran modal yang masuk itu bermanfaat dan berkonstribusi bagi proses pembangunan nasional,” tutupnya. (Akt.)

 

Facebook Comments Box