Sebelum Terlambat, Bamsoet Minta Pemilik Suara Munaslub Golkar Tak Pilih Caketum Pemilik Citra Buruk di Publik
BALI, LintasParlemen – Tak lama lagi Munaslub Golkar dibuka oleh Presiden Joko Widodo malam ini. Acara pembukaan Munaslub Golkar itu digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Sabtu (14/05/2016).
Menurut informasi yang dihimpun wartawan dari Biro Pers Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi akan hadir pada pukul 20.00 WITA atau pukul 19.00 WIB. Dan setelah itu para pemilik suara menentukan pilihan.
Dari waktu yang terbilang singkat itu, Bendahara Umum DPP Partai Golkar yang juga tim sukses caketum Ade Komarudin (Akom) Bambang Soesetyo (Bamsoet) menitip pesan kepada pemimilik suara untuk menggunakan akal sehat dalam menentukan pimpinan Golkar.
Bamsoet merasa khawatir mendekati kata gundah gulana jika yang memimpin Golkar bukan figur tepat. Apalagi yang memimpin partai besutan Presiden RI II itu memiliki citra buruk di tengah masyarakat sebagai ‘Penjahat Politik’ seperti kasus korupsi dan ‘Papa Minta Saham’.
Ketua Komisi III DPR RI ini ingin Golkar dinahkodai oleh figur bersih, berintegritas dan memiliki citra bersih di hadapan publik cukup itu beralasan. Pasalanya, Golkar selama ini ketinggalan start dari partai lain soal mengambil hati rakyat untuk persiapan Pilkada 2017 hingga persiapan pemilu 2019.
“Golkar setelah didera prahara hampir dua tahun lebih. Kami harus dipimpin oleh sosok yang bersih dan tidak memiliki beban persoalan hukum serta tidak memiliki citra buruk di publik agar Golkar bisa cepat tinggal landas,” kata Bamsoet pada Lintasparlemen, Sabtu (14/05/2016).
Menurut alumni HMI ini, jika terpaksa Ketua Umum DPP Partai Golkar dipimpin oleh yang memiliki citra buruk itu. Maka Bamsoet meminta kepada seluruh kader dan simpatisan Golkar untuk menerima kenyataan partai beringin itu sangat berat bisa bertahan di partai 5 besar di Indonesia.
“Jika Golkar dipimpin oleh figur yang memiliki resistensi tinggi, maka jangan berharap Golkar bisa bertahan di 5 besar. Dan jangan bermimpi para pimpinan partai dan kader Golkar di daerah bisa terpilih menjadi bupati, walikota, gubernur dan anggota dewan,” terang Bamsoet.
Alasannya, semua partai yang ada di republik ini, termasuk partai baru yang terus lahir berlomba-berlomba memperbaiki citra positif dirinya di hadapan publik. Sedangkan Golkar susah mengangkat citra buruknya karena dipimpin oleh figur pemilik citra buruk itu.
“Mumpung belum terpilih, masih ada waktu sehingga masih ada kesempatan memilih figur bersih. Karena jika Golkar dipimpin oleh pemilik citra buruk itu, maka siap-siaplah kita semua akan dilibas oleh partai-partai yang selama ini memang ingin partai Golkar hancur sehingga mereka mendapat muntahan politik,” jelasnya, menyakinkan pemilik suara di Munaslub Golkar itu. (Bamsoet)