Akom: Jika Saya Melanjutkan Putaran II, Tidak akan Ada Rekonsiliatif
JAKARTA, LintasParlemen.com – Ade Komarudin yang diprediksi akan terus berjuang hingga di akhir pertarungan untuk meraih kursi pujuk tertinggi di Partai Golkar. Malah mengakhiri persaingan pemilihan ketum Partai Golkar dengan memilih mundur dari voting putaran kedua. Meski suaranya mencapai 30 % persen lebih.
Akom mengaku legowo Setya Novanto menjadi ketum baru dengan alasan menunjukkan demokrasi.
“Ya begini, ini demokrasi. Harus efisien, demokrasi itu harus produktif, demokrasi itu harus untuk memperkuat persatuan bukan untuk bercerai berai. Jadi demokrasi kalau diperlihatkan kepada menuju perpecahan, ya kita harus mengendalikan demokrasi itu dengan baik,” kata Akom di Bali Nusa Dua Convention Center di Nusa Dua, Selasa (17/5/2016).
Akom mengaku tak pernah terpikir mendapatkan perolehan 173 suara dalam pemungutan suara pertama bersama 7 bakal caketum lainnya. Perolehan suara tersebut sudah memenuhi syarat minimal 30 persen untuk maju ke putaran kedua.
“Saya tidak pernah berkhayal-khayal. Saya cuma ingin mengalir, segala sesuatu yang penting untuk kebaikan semua, tidak untuk kita saja. Yang paling penting untuk kebaikan semua terutama untuk kebaikan Partai Golkar yang sekarang ini sedang menuju pada kembali mau bersatu rekonsiliatif gitu loh. Jadi kalau saya melanjutkan (putaran kedua), saya pikir tidak akan rekonsiliatif,” tuturnya.
Selain itu Akom juga ingin menunjukkan sikap kesatria, siap menang siap kalah. Hal ini menurutnya sangat sulit ditemukan dalam persaingan politik di internal parpol atau pun pemilihan lainnya.
“Orang Indonesia nggak siap kalah, nggak siap menang. Siapnya cuma menang doang, tidak pernah siap kalah. Saya mencintai partai ini dan mencintai negara ini dan saya berusaha untuk melakukan kebaikan negara dan partai ini tentunya,” ujar Akom.
Novanto mengapresiasi kebesaran hati Akom yang memilih legowo tanpa melalui putaran kedua pemungutan suara.
“Bangga kepada sosok Ade Komarudin selaku Ketua DPR untuk memberikan apa yang mestinya menjadi dua putaran tapi dengan penuh rasa rela dan kebesaran hatinya memberikan ini satu putaran. Luar biasa,” ujar Novanto.
Seperti diketahui, total suara yang didapat Novanto sebanyak 277 dan Akom 173 suara. Perolehan suara Akom menembus 30 persen dari 554 suara mengikuti Novanto yang sudah terlebih dulu memenuhi persyaratan untuk lolos itu. Seharusnya, putaran kedua dipastikan terjadi. Akan tetapi, atas usul Syahrul Yasin Limpo maka putaran kedua urung dilakukan dan Akom memilih untuk legowo.
“Saya hormat kepada Ade Komarudin yang betul-betul di Partai Golkar saya membrikan apresiasinya,” sambungnya.
Berikut hasil akhir voting pemilihan caketum Golkar:
Ade Komarudin: 173 suara
Setya Novanto: 277 suara
Arlangga Hartarto: 14 suara
Mahyudin: 2 suara
Priyo Budi Santoso: 1 suara
Aziz Syamsuddin: 48 suara
Indra Bambang Utoyo: 1 suara
Syahrul Yasin Limpo: 27 suara
tidak sah: 11 suara (sumber: detik)