Rapat dengan Kepala BNN, Habib Aboe: Salah Satu Asta Cita Presiden Prabowo adalah Pemberantasan Narkoba
JAKARTA – Dalam rapat kerja yang digelar Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Anggota DPR RI Aboe Bakar menyampaikan urgensi penguatan BNN untuk memperkuat pemberantasan narkoba di Indonesia.Habib Aboe menegaskan, salah satu fokus utama dari visi Presiden Prabowo Subianto adalah pemberantasan narkoba yang merusak generasi muda bangsa.
“Salah satu Asta Cita Presiden Prabowo adalah Pemberantasan Narkoba, oleh karenanya BNN perlu diperkuat. Untuk itu mereka layak mendapatkan dukungan anggaran yang cukup agar dapat menjalankan tugasnya secara maksimal,” kata Habib Aboe pada saat Komisi III DPR RI rapat dengan Kepala BNN Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si dengan agenda Evaluasi Pelaksanaan APBN TA. 2024 dan Program Kerja Badan Narkotika Nasional Tahun 2025 di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Sekjen DPP PKS itu juga menyampaikan hasil temuannya saat reses kemarin tentang maraknya penjualan narkoba di dapilnya. Menurutnya, fenomena perdagangan narkoba yang sudah seperti jual beli permen di beberapa daerah, termasuk di dapilnya, semakin meresahkan dan perlu penanganan serius.
“Saat reses kemarin, saya secara khusus datang ke BNP Kalsel, kami berdiskusi serius tentang peredara narkoba di daerah Astambul, disana sudah kayak jualan permen,” terang Wakil Ketua MKD tersebut.
Lebih lanjut, Aboe Bakar menyampaikan bahwa salah satu langkah strategis yang perlu diperhatikan adalah pemberantasan kampung narkoba yang selama ini menjadi sarang peredaran narkoba.
“Di dapil saya, kampung narkoba sudah banyak ditindak aparat. Langkah ini perlu terus dilakukan dengan baik. Namun demikian perlu dijaga, agar tidak kambuh lagi. Dan juga tidak tumbuh lagi kampung narkoba yanv baru”, lanjutnya.
Dalam rapat tersebut, Aboe juga menyarankan agar BNN lebih fokus dalam menangani peredaran narkoba di wilayah pesisir Sumatera dan bagian utara Kalimantan. Kedua wilayah ini, menurut Aboe, merupakan jalur utama masuknya narkoba dari luar negeri ke Indonesia.
“Wilayah pesisir Sumatera dan Kalimantan utara merupakan titik rawan yang harus menjadi perhatian utama BNN. Peredaran narkoba di daerah-daerah tersebut sudah mencapai level yang sangat mengkhawatirkan,” ungkapnya.