SEMMI Desak Kapolri Beri Atensi Khusus Peredaran Narkoba di Bima dan Copot Kapolres Kabupaten Bima

*SEMMI Desak Kapolri Beri Atensi Khusus Peredaran Narkoba di Bima dan Copot Kapolres Kabupaten Bima*
NTB – Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) NTB menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Polres Kabupaten Bima untuk mendesak kepolisian segera menindaklanjuti sejumlah laporan terkait dugaan aktivitas bandar narkoba yang beroperasi di wilayah Kabupaten Bima.
Ketua SEMMI NTB, Uswatun Hasanah, menilai bahwa Kapolres serta aparat penegak hukum di Kabupaten Bima tidak bekerja secara profesional dan tidak serius dalam menindaklanjuti laporan terkait peredaran narkoba.
“Kami meminta Kapolri untuk segera mencopot Kapolres Kabupaten Bima, Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, dan Kanit Buser Narkoba Polres Bima karena tidak serius dalam menangani dan menindaklanjuti peredaran narkoba yang telah kami laporkan,” ujar Uswatun Hasanah.
Selain itu, Uswatun Hasanah juga menyampaikan mosi tidak percaya terhadap cara Polres Kabupaten Bima menangani aksi demonstrasi yang mereka lakukan.
“Aksi demonstrasi yang kami lakukan dilindungi oleh undang-undang, namun hari ini personel Polres Kabupaten Bima tidak profesional dalam menangani aksi kami. Oleh karena itu, kami menyatakan mosi tidak percaya terhadap Polres Kabupaten Bima,” tegas Uswatun Hasanah, yang juga dikenal dengan nama Badai NTB.
Sementara itu, Wakil Sekjen Pengurus Besar SEMMI, Abubakar, turut menyoroti maraknya peredaran narkoba di NTB, khususnya di Kabupaten Bima.
“Patologi sosial berupa peredaran narkoba yang semakin masif di NTB menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Oleh karena itu, Polri harus memberikan atensi khusus untuk memutus jaringan serta rantai distribusi barang haram ini di NTB,” ujar Abubakar.
Lebih lanjut, pemuda asal Bima itu juga menilai bahwa aparat penegak hukum di NTB tidak serius dalam memberantas peredaran narkoba.
“Kabupaten Bima telah menjadi zona merah peredaran narkoba. Seharusnya, Kapolres Kabupaten Bima sebagai garda terdepan dalam pemberantasan kejahatan narkoba bersikap lebih proaktif. Namun, meskipun sudah ada laporan, tidak ada tindakan yang dilakukan. Hal ini patut dipertanyakan,” pungkas Abubakar.