Ketum PAMI: Pancasila Itu Roh Bangsa Indonesia!
JAKARTA, lintasParlemen.com – Sejak kelahirannya Pancasila adalah Roh Bangsa Indonesia. Bagaimanapun Pancasila tetap akan memiliki kesaktian jika anak bangsa Indonesia memelihara,untuk menjalankan sila-silanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kesaktian Pancasila akan hilang ketika bangsa Indonesia tidak mencintai lagi atau acuh secara sadar ataupun tidak dengan munculnya nilai-nilai baru yang tak berakar dalam nilai yang digali dari tradisi nusantara Indonesia.
Kesaktian Pancasila akan tumbuh sepanjang hayat di kandung badan dari waktu ke waktu ketika Bangsa Indonesia terus mencintainya tanpa syarat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Advocat Muda Indonesia (PAMI), Djafar Ruliansyah Lubis dalam rilisnya di TMP Kalibata, terkait dengan kelahiran dan kesaktian Pancasila.
Menurutnya, Pancasila itu adalah roh jiwa bangsa Indonesia dari sejak kelahiran bangsa Indonesia yang ditandai dengan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Di mana bangsa Indonesia akan lenyap dan musnah jika tanpa Pancasila. Segenap seluruh rakyat Indonesia harus mencintai Pancasila bukan bangsa lain.
“Pancasila adalah dasar negara kita yang berpedoman pada hidup bangsa Indonesia. Di mana Pancasila adalah anugerah norma tertinggi dari kehidupan bangsa Indonesia. Tidak ada norma yang lebih tinggi daripada Pancasila karena kelima silanya,” kata Djafar seperti rilis yang diterima LintasParlemen.com, Jakarta (Rabu, 01/06/2016).
“Adalah inti sari dari seluruh nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang telah dirumuskan oleh para bapak bangsa kita, yakni mampu dan kuat untuk menjadikannya pedoman dasar bagi kehidupan bangsa dan negara Indonesia, serta tidak gugur atau digugurkan dalam perjalanan bangsa saat ini yang carut marut,” sambung Djafar.
Djafar memaparkan bahwa banyak peristiwa sejarah yang berusaha untuk menghancurkan Pancasila yang menjadi saksi nyata bahwa menggantikan Pancasila dengan dasar yang lain itu merupakan tindakan sia-sia.
Karena, terangnya, Indonesia telah dijaga dan pembuktian dari rahmat Allah SWT bahwa Pancasila, tidak bisa dilepaskan dari bangsa Indonesia. Begitu pula sebaliknya, Pancasila dan Indonesia seperti sebuah kekasih yang tak bisa dipisahkan dari keduanya.
“Oleh karena itu, kita anak bangsa akan menghadapi peristiwa kelam seperti dahulu atau bahkan lebih sadis lagi dalam mempertahankan Pancasila di era modernisasi yang tak beradat dan beretika saat ini,” pungkasnya. (Kiki)