Kinerja Buruk, Komisi I DPR Minta RRI Benahi Diri
Jakarta, lintasparlemen.com Anggota Komisi I DPR RI Syaiful Bahri Anshori mendesak agar Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) untuk meningkatkan kinerjanya.
Menurut Syaiful, LPP RRI perlu meningkatkan kemapuan kerjanya dengan memperbaiki berbagai program siaran yang ada. Selain itu konten siaran RRI dibenahi agar siaran lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat di seluruh Indoenesia.
“Oleh karena itu, kita di DPR coba untuk evaluasi kinerjanya, dan saya melihat belum optimal, sehingga perlu dioptimalkan dengan baik bagi RRI bagaimana agar kinerjanya lebih baik lagi. Ada banyak celah-celah yang perlu diisi, RRI sekarang sudah tidak menyiarkan sesuai kebutuhan masyarakat luas,” terang Syaiful yang juga pengurus PBNU ini.
Politisi PKB itu menambahkan RRI belum menyiarkan isu-isu ter-update yang terjadi di masyarakat. Tidak seperti sekarang, isu-isu terkini, aktual dan berkualitas belum disuguhkan oleh RRI sehingga semakin ditinggalkan para pendengar.
Ia memberi contoh, isu-isu aktual harus diberitakan dan perlu membuka dialog publik tentang kenaikan harga bahan pokok. Karena informasi seperti ini sangat berguna bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan terkini.
“Bagaimana isu-isu aktual tentang ekonomi, harga pangan, yang selama ini sangat baik untuk didengar oleh masyarakat. Oleh karena itu, ke depan saya kira RRI bisa menjawab itu semua, karena masyarakat sangat menanti. RRI kan alat propaganda negara, harus menyiarkan kondisi negara ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat tahu,” jelasnya.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Komisi I DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Pengawas dan Direksi LPP RRI. Rapat yang dipimpin Meutya Hafidz itu dimulai pukul 10.00 WIB.
Dalam RDP tersebut menghasilkan beberapa kesimpulan, yakni Komisi I mendesak LPP RRI memilih tema kegiatan yang tepat demi kepentingan nasional, secara khusus Indonesia dan secara umum dunia. Selantjutnya, Komisi I DPR menetapkan target kegiatan agar dapat memaksimalkan potensi yang ada untuk kepentingan bangsa Indonesia. (Hilma)