Pengamat: Seharusnya Ahok Malu dengan Identitasnya ‘Kutu Loncat’ yang Tak Konsisten
JAKARTA, LintasParlemen.com – Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi angkat suara terkait dukungan DPD I Golkar DKI Jakarta terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk bertarung di Pilgub 15 Februari mendatang.
Menurut Uchok, masyarakat harus tetap waspada pada sosok Ahok yang mengklaim dirinya sebagai figur calon gubernur DKI Jakarta yang paling independen berpihak pada kepentingan rakyat.
“Publik harus tahu, dan jangan gampang dikelabui oleh sosok Ahok yang tak konsisten, selalu berubah. Yang saat ini punya klaim bahwa Ahok itu orang paling independen,” kata Uchok saat dihubungi LintasParlemen.com, Jakarta, Ahad (19/06/2016) yang menyayangkan dukungan Golkar ke Ahok.
“Padahal yang namanya Ahok itu bukan orang indenpenden tapi dari sejak dulu memang orang partai. Sudah orang partai, tapi partai tidak satu selalu pindah-pindah partai,” sambung Uchok.
Sesuai pengalaman, Ahok sudah tiga kali pindah kepengurusan partai sebagai kader. Namun, semua partai ditempati berjuang, katanya untuk rakyat, terus berpindah-pindah alias kutu loncat.
Malah sempat disebut-sebut sebagai anak kesayangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri yang kelak melanjutkan perjuangan Jokowi di DKI Jakarta. Namun, nyatanya Ahok memilih meninggalkan PDIP dan memilih jalur perseorangan.
Menarik ditunggu, ‘kegalauan politik’ Ahok akhir-akhir ini makin tampak setelah ingin meninggalkan Teman Ahok dan memakai jasa partai untuk mengusungnya di Pilkada DKI. Apalagi sudah sederetan nama partai yang kepincut dengan Ahok.
Namun, Uchok tetap berkeyakinan, siapapun ‘kawan seperjuangan’ Ahok akan ditinggalkan. Jangankan Teman Ahok, partai besar pun seperti Golkar dan Gerindra ditinggalkan demi memenuhi ‘syahwat politik’ Ahok.
“Makanya, Ahok itu tidak salah disebut sebagai kucu loncat, mulai dari kader Partai Indonesia Baru (PIB), lalu loncat ke Golkar, dan loncat lagi ke Gerindra. Eh sekarang Golkar malah (mau mendukungnya, red),” jelasnya.
Alasan itu, Uchok meminta Ahok untuk membuka kedoknya sendiri yang terus menyebut dirinya sebagai orang yang paling independen. Seharusnya Ahok malu dengan identitasnya sebagai kutu loncat tersebut.
“Orang-orang yang pindah-pindah partai, sekarang sok independen. Menurut saya, itu orang tidak malu. Ia menyembunyikan identitas dirinya di depan mata publik,” pungkasnya.