Ketua DPR Open House, Ini ‘Oleh-olehnya’
JAKARTA, LintasParlemen.com – Di hari yang suci fitri ini Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) menggelar open house usai lebaran Idul Fitri di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra III, Jakarta, Rabu (06/07/2016).
Pada kesempatan itu hadir sejumlah elite Partai Golkar. Seperti pantauan wartawan TVR Parlemen di lokasi, hadir Sekjen Golkar Idrus Marham, Koordinator Bidang Polhukam Golkar Yorris Raweyai dan Ketua Bidang Kebudayaan Golkar Tantowi Yahya.
Yang pertama hadir di lokasi Idrus Marham, disusul Yorris Raweyai dan Tantowi Yahya. Sebagai tuan rumah, Akom menerima. Akom menyambut rekan-rekan dan tamu lainnya dengan sesekali diajak berfoto bersama.
Adapun anggota DPR yang hadir pada kesempatan itu, diantaranya Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Adies Kadir dan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasdem Taufiqul Hadi.
Seperti hari raya Idul Fitri biasanya, tamu disajikan hidangan khas lebaran mulai dari ketupat khas lebaran hingga soto mie dan juga mie kangkung. Berbagai makanan khas Indonesia menghiasi meja tamu.
Kesempatan itu, Akom sempat ditanya oleh wartawan terkait ‘Macet Horor’ di jalur pantura di musim mudik lebaran tahun 2016 ini. Akom menilai bahwa sebetulnya penyebab kemacetan luar biasa itu adalah hal kecil.
“Ada beberapa kendala di perjalan, para pemudik terkendala karena tol baru sehingga belum ada SPBU. Jadi tambah macet, kemudian jalan tol seharusnya bayar dengan uang pas, 4.000, 3.000 jangan seperti sekarang 3.500 butuh uang kembalian,” kata Akom menceritakan pengalamannya saat memantau arus mudik ke jalur jawa, Jakarta, Rabu (06/06/2016).
“Ini sangat berpengaruh besar, karena ini hal kecil tetapi membuat macet. Ini harus dievaluasi karena berdampak besar. Nanti dibangun lagi Pemalang, nanti di Pemalang macet lagi, artinya terus begitu,” sambungnya.
Menurut Akom tahun 2016 ini ada penurunan kemacetan. Meski ia menyadari ada macet horor di Brebes, Jawa Tengah yang menyebabkan pemudik amat kelelahan hingga 12 korban meninggal dunia. Akom pun meminta pememerintah mengevaluasi kejadian itu agar tidak terulang lagi.
“Kita berduka sedalam-dalamnya pada keluarga korban yang ditinggalkan. Selain itu, dari jumlah kecelakaan terjadi penurunan angka setelah tadi saya evaluasi ada 40% penurunan kecelakaan dari tahun lalu. Tetapi setiap tahun diperbaiki terus supaya tidak terjadi seperti itu. Kalau zero accident tidak mungkin dengan jumlah pemudik besar tidak mungkin,” jelas alumni HMI ini. (Sanika)