Kepergian Ketua KPU, Dunia Demokrasi Indonesia Berduka!
JAKARTA, Lintasparlemen.com –
Almarhum adalah Ketua KPU RI Husni Kamil Manik pria kelahiran Medan yang akan berulangtahun ke-41 pada 18 juli ini meninggal di Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), Jakarta Selatan, sekitar pukul 21Husni Kamil Manik.07 WIB.
Husni Kamil Manik meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Di kancah pemilu Indonesia kehilangan salah satu tokoh mudah yang berkecimpung di dunia demokratisasi khususnya kepemiluan Indonesia.
Kepergiannya banyak yang berduka. Dari berbagai kalangan hingga sejumlah tokoh pun mengungkapkan rasa dukacitanya, mulai dari Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) hingga ketua umum partai politik.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz juga berduka dengan menyapaikan melalui tulisan ke Lintasparlemen.com sebagai berikut:
Selamat Jalan Ketua.
Malam ini begitu kaget mendengar Bapak Husni Kamil Manik, Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) meninggalkan kita secara medadak. Tidak ada kabar sakit atau sedang dirawat sebelum-sebelumnya.
Kekagetan kami semakin bertambah karena rasa kehilangan yang begitu mendalam. Perjumpaan terakhir dengan Bapak adalah saat kita buka bersama dan diskusi membahas peraturan KPU tentang Pilkada Aceh, Papua dan Jakarta.
Bapak tampak sangat sehat, berwajah cerah dengan rambut tertata rapi mendekati klimis.
Seperti biasa, sambutan Bapak diawal acara, menyebut kami peserta yang hadir satu persatu diluar kepala dengan tambahan apresiasi. Dengan kalimat-kalimat yang pelan, mendalam, logis dan sangat urut subyek-predikat dan obyeknya, kami dapat memahami penyampaian Bapak dengan jelas.
Bila terjadi silang pendapat bahkan hingga mengarah kepada situasi yang panas, Bapak trampil mengendalikan situasi kembali dingin.
Bila berhadapan dengan pihak-pihak yang tidak puas atas keputusan KPU, jawaban yang bapak sampaikan tidak langsung menangkis ketidakpuasan itu, tetapi memberikan penjelasan secara kronologis dan mengarah pada titik temu serta jalan keluar.
Dengan kepemimpinan Bapak yang kalem, bersama dengan anggota lainnya, KPU telah mensukseskan penyelenggaran Pemilu Legislatif dan Presiden dan Wakil Presiden 2014, Pilkada serentak tahapan pertama 2015 dan persiapan Pilkada serentak 2017.
Terutama pada Pemilu 2014, Bapak telah menunjukkan kepemimpinan bagaimana kemandirian, soliditas dan keterbukaan menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan tahapan Pemilu.
Keberhasilan penyelenggaraan inilah yang akan kita sampaikan kepada dunia internasional di Bali akhir September nanti.
Bagaimana integritas KPU menjadi kunci kualitas penyelenggaraan Pemilu, dapat dipelajari oleh negara-negara lain.
Suatu saat kita berdua pernah bertemu empat mata. Selain mengatakan bapak tidak akan mencalonkan lagi untuk KPU mendatang dan beralih menjadi pengusaha, Bapak juga punya ide besar bagaimana ketatanegaraan ini semakin diperbaiki, yaitu; Memposisikan KPU sebagai Kekuasaan Keempat di Negeri Tercinta Ini.
Selamat Jalan Ketua, Doa Kami Menyertai.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR).