Agus Hermanto: Manajemen Mudik 2016 Wajib Dibenahi!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto menilai macet horor yang terjadi di tol Pejagan-Brebes saat mudik lebaran beberapa waktu lalu karena perencanaan dan manajemen pemerintah terhadap arus mudik lebaran 2016 kurang baik. Agus meminta pemerintah seharusnya sudah mempersiapkan alternatif jalan keluar saat pintu tol tersebut macet total.
Ditemui Kristio Handoko dari TV Parlemen saat menggelar acara open house idul fitri 1437 hijriyah di rumah dinasnya di Jakarta, Agus mengatakan bahwa pintu keluar tol brebes dan ruas jalan setelah pintu keluar tol tergolong kecil. Sehingga terjadi penumpukan atau bottle neck yang mengakibatkan kemacetan panjang.
Dengan kondisi seperti itu, lanjut Agus, Pemerintah seharusnya sudah mempersiapkan skenario jauh-jauh sebelumnya untuk membagi volume kendaraan yang keluar pintu tol tersebut. Tidak seperti kemarin seolah ada upaya pembiaran yang dilakukan pihak bertanggungjawab yakni Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera) dan Kepolisian.
“Infrastruktur yang sekarang ada tentunya harus kita persiapkan dengan semaksimal mungkin saat ini. Kan kita memasukin event mudik lebaran yang cukup besar dan juga yaitu arus balik. Kalau arus mudik kemarin tentunya juga sudah terlewati dan iya alhmdulillah sudah terlewati dan sudah cukup baik,” kata Agus.
Agus juga menyayangkan adanya korban jiwa akibat kelelahan terjebak kemacetan di pintu keluar tol Brebes (Brexit), belum lagi pemudik kesulitan mendapatkan BBM dan harus membeli dengan harga mahal. Karena minimnya fasilitas pom bensin di tol Brebes.
Sebelumnya Agus melakukan peninjauan ke Bandara Ahmad Yani, Semarang untuk melihat langsung koordinasi penyelenggaraan angkutan lebaran 2016. Ia meminta PT Angkasa Pura dan Otoritas Bandara Ahmad Yani melakukan langkah-langkah kebijakan agar penyelenggaraan angkutan lebaran ke depannya dapat berjalan dengan baik.
Dengan fasilitas yang cukup terbatas, politisi Demokrat itu mengusulakn pemerintah agar para penumpang dapat dilayani dengan baik. Kepada PT Angkasa Pura, Agus meminta agar memonitor seluruh sarana dan pasarana yang ada di Bandara Ahmad Yani, Semarang.
“Bahwa pembangunan bandara yang direncanakan tentunya secepatnya harusnya di tingkatkan. Karena kita sekarang ini hanya memanfaatkan kapasitas yang ada, semua yang ada ini tentunya sudah cukup lama dan kalau dibandingkan tidak memadahi. Sehingga satu-satunya solusinya adalah pembangunan bandara yang sekarang dilaksanakan itu harus cepat terwujud,” terangnya. (Kristio Handoko)