Jadi Trending Topic #BalikinKTPGue, Ahok-Heru juga Ditagih Keberaniannya Daftar ke KPU
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Keputusan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melangkah maju pada Pemilihan Gunernur DKI Jakarta yan digelar 15 Februari 2017 mendatang melalui jalur parpol jadi pembicaraan hangat di dunia maya. Netizen melakukan berbagai cara untuk menyampaikan kekesalannya termasuk ‘bully’ Ahok di media sosial.
Lebih para lagi, di twitter saat ini #BalikinKTPGue jadi trending topic nomor satu di Indonesia. Hasil pantauan pukul 12.30 WIB, Kamis (28/7/2016). Bahkan banyak juga beredar meme-meme bergambar melampiaskan kekecewaan terhadap Ahok yang awalnya sesumbar maju lewat jalur independen.
Padahal, Ahok sebelumnya telah yakin 100 persen menyatakan akan maju lewat jalur parpol di acara halal bihalal Teman Ahok dengan tiga parpol pendukung yakni Golkar, NasDem, dan Hanura. Di acara itu Ahok menyatakan dirinya akhirnya memilih jalur parpol.
Sementara Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz mengatakan bahwa keputusan Ahok itu adalah keputusan tepat dan sangat realistis jika dilihat realita yang ada. Bila melalui jalur independen bisa saja Ahok tak bisa melangkah sebagai pasangan calon gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
“Keputusan Ahok untuk mengambil jalur partai politik adalah sikap yang sangat realistis. Dia gagal memecahkan rekor calon independen dengan sejuta lebih dukungan perseorangan. Padahal jumlah dukungan ini mengalahkan semua perolehan suara partai politik di Jakarta, kecuali perolehan PDI-P,” kata Masykurudin pada Lintasparlemen.com, Jakarta, Kamis (28/07/2016).
Alasan kader NU ini lebih mengusulkan Ahok melalui jalur independen, karena bisa saja sang incumbent itu tidak lolos sebagai pasangan calon Gubernur DKI Jakarta jika kukuh maju lewat jalur perseorangan. Pasalnya, tidak mudah seorang calon melalui jalur perseorangan bisa melewati berbagai persyaratan sesuai undang-undang Pilkada.
“Resiko besar akan tidak lolosnya sebagai pasangan calon saat mengambil jalur perseorangan mengurungkan niat Ahok. Usaha Teman Ahok bahkan sampai memenuhi syarat yang ditentukan oleh KPU yaitu bersama Heru sebagai pasangan wakil gubernur, belum cukup meyakinkannya menempuh jalur independen,”
“Oleh karena itu, Ahok perlu menjawab dengan lantang dan keras, bahwa jalur partai politik tidak mengurangi kehendak warga yang dikampanyekan Teman Ahok bahwa Jakarta perlu gubernur terpilih yang benar-benar bebas dari kungkungan negatif dari siapapun. Partai politik pendukung Ahokpun, juga harus berorientasi kepada kehendak pemilih Jakarta yang semakin tertata, transparan dan mensejahterakan semua,” sambungnya.
Ia juga menyampaikan, Ahok masih perlu diuji keberaniannya untuk maju berpasangan dengan Heru seperti yang telah disampaikan di hadapan publik. Apalagi Teman Ahok, relawan telah memproklamasikan dukungan untuk pasangan Ahok dengan Heru Budi Hartono yang juga menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Daerah DKI.
“Masih ada waktu untuk menguji keberanian Ahok, kita tunggu apakah tanggal 3 – 7 Agustus 2016 ini Ahok bersama Heru mendatangi kantor KPU. Sehingga dia benar-benar berani “Naik Bus”,” tutupnya. (HMS)