SEKBER: Periksa Arcandra Sebelum Kabur!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatannya sebagai Menteri ESDM dianggap sejumlah kalangan sebagai keputusan tepat. Kebijakan Presiden Joko Widodo mengambil langkah cepat itu diapresiasi oleh banyak pihak. Apalagi pengangkatan dan mengambil sumpah sebagai menteri telah menabrak UU.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum SEKBER (Sekretariat Bersama Rakyat) Mixilmina Munir menanggapi pemecatan dan penganggatan Arcandra sebagai menteri yang kemudian diketahui pernah bersumpah menjadi warga negara Amerika Serikat dan punya paspor AS.
“Pemberhentian atau pencopotan (Arcandra Tahar, red) saja tidak cukup. Kenapa? Karena Arcandra nyatanya adalah WN Amerika yang dalam 20 hari ini telah menjabat sebagai menteri di negara berdaulat yaitu Indonesia,” terang Mixil sapaan akrabnya Mixilmina seperti yang disampaikan kepada Lintasparlemen.com, Senin (15/08/2018) kemarin.
“Artinya, dalam 20 hari masa kerjanya, Arcandra sudah sekian kali bertemu dengan Presiden Jokowi, menerima sekian arahan dan instruksi, dan membuat sekian kebijkakan,” sambung mantan aktivis 1998 ini.
Selama 20 hari menjabat sebagai menteri Arcandra sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah CEO perusahaan dalam negeri untuk membahas kemajuan ESDM di Indonesia. Alasan itu, Mixill meminta Arcandra untuk tidak membuka rahasia negara kepada pihak lain, khususnya Amerika Serikat.
“Dngan demikian, ada sekian banyak informasi dan kerahasiaan negara, aset dan lain sebagainya yang sudah diketahui oleh Arcandra. Oleh sebab itu, setelah pencopotan ini, Presiden Jokowi melalui instansi terkait harus menginstruksikan untuk menindaklanjuti pasca pemberhentian ini dengan memeriksanya. Dan memastikan Arcandra tidak dalam posisi menjadi alat asing untuk merusak kedaulatan Indonesia di bidang ESDM,” pesannya.
Alasan itu, SEKBER mendesak kepada Presiden Jokowi untuk gerak cepat memastikan Arcandra tidak kembali ke Amerika sampai dipastikan bahwa persoalan dengan Indonesia clear dan tidak dibocorkan kepada pihak asing.
“Kita tidak bisa membayangkan bagaimana jika Arcandra ternyata dalam 20 hari ini telah banyak mengambil informasi dan rahasia negara terkait ESDM dan kemudian balik ke Amerika dengan membawa kepentingannya. Bisa apa kita kalau itu sudah terjadi? Maka dari itu, secepatnya Arcandra diperiksa dan pastikan tidak ada kebijakan yang telah dibuatnya yang ternyata merugukan dan merusak kedaulatan bangsa ini,” pesan Mixil.
Sementara itu anggota SEKBER Panji Prabowo menegaskan bahwa dianggkatnya Arcandra sebagai menteri tanpa diketahui sebelumnya memiliki dua kewarganegaraan adalah persoalan luar biasa, bukan persoalan biasa. Karena baru kali ini terjadi di Indonesia dan kewarganegaraan Arcandra juga sudah dicabut sebagai warga Amerika karena pernah menjabat sebagai menteri di negara lain.
“Saya menyayangkan masalah ini, kok sekelas Presiden bisa kecolongan? Atau jangan-jangan pengangkatan Arcandra ada unsur kesengajaan, hanya saja ditutup-tutupi, namun terbuka juga ke publilk. Dan ini sangat memalukan bagi kedaulatan NKRI kita,” ujarnya. (HMS)