DPR Minta Pemerintah Ambil Peluang Berinvestasi ke Myanmar

 DPR Minta Pemerintah Ambil Peluang Berinvestasi ke Myanmar

MYANMAR, Lintasparlemen.com – Wakil Ketua Fraksi Gerindra MPR Andi Iwan Darmawan Aras mengatakan Myanmar berharap agar Indonesia lebih banyak berinvestasi di negaranya.

Hal itu disampaikan Andi saat kunjungannya bersama-sama rombongan Delegasi MPR RI ke Myanmar.

Andi menyampaikan, hal itu menjadi kesempatan bagi BUMN Indonesia mencari keuntungan di luar negara seperti Myanmar.

“Pada hakikatnya, sebenarnya BUMN itu kan agar bisa menjadi pertahanan di negara dalam konteks pelaksanaan project infrastruktur besar. Setelah itu fungsinya untuk ekspansi ke luar mencari pasar baru di luar negeri,” kata Iwan dari Yangon, Myanmar diterima Lintasparlemen.com, Sabtu, (27/08/2016).

Menurutnya, selama ini pemerintah Indonesia masih cenderung memprioritaskan mencari investor untuk dalam negeri. Jarang mencari peluang investasi di luar negeri. Saat ini muali menggarap peluang investasi di negara sahabat.

“Ini menjadi persoalan karena selama ini negara lain saja yang lebih banyak masuk ke negara kita berinvestasi dibanding kita yang mengivansi. Di era pak Soeharto kita lebih maju. Kenapa? Karena dari dulu BUMN kita keluar mengerjakan proyek pekerjaan ke negara lain termasuk ke Malaysia dan Singapura Sekarang kita lebih banyak mengivansi. Karena itu BUMN kita perlu mencari pasar di luar,” jelasnya.

Politisi asal Dapil Sulawesi Selatan II ini menilai, peluang dan potensi besar BUMN untuk melakukan investasi ke negara lain khususnya negara-negara tetangga di ASEAN seperti Myanmar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemajuan serta kemaslahatan rakyat Indonesia.

“Saat ini Myanmar banyak melakukan project-project infrastruktur menyusul dipindahkannya pusat pemerintahan mereka dari Yangon ke Nay Pyi Taw. dari perpindahan capital of country jelas butuh infrastrukur. Ini tentu pekerja dan berpeluang menjadi pasar baru untuk menghasilkan devisa bagi negara kita. Apalagi tenaga kerja juga bisa pakai dari negara kita, tenaga ahli kita bisa dipakai di negara lain,” bebernya. (HMS)

Facebook Comments Box