Mantan Ketum PB HMI Minta Pemda Enrekang Tidak Telantarkan Warganya
JAKARTA, LintasParlemen.com–Mantan Ketua Umum PB HMI 2005-2007, Muzakkir Djabir mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Daerah (Pemda) Enrekang, Sulawesi Selatan yang diduga melakukan pembiaran terhadap warga masyarakatnya.
Kekecewaan Muzakkir menyusul rencana Pembangunan Bendungan Boiya di Kabupaten Sidrap yang menurutnya dipastikan akan berimbas pada Kabupaten Enrekang yang bertetangga langsung dengan Daerah lumbung beras tersebut.
“Khususnya kecamatan Maiwa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sidrap,” papar intelektual muda yang berdarah asli Enrekang ini, Minggu (28/8/2016).
Menurut Muzakkir, jika pembangunan bendungan Boiya ini jadi dilaksanakan akan menenggelamkan paling sedikit 4 desa di kecamatan Maiwa, yakni Desa Tuncung, Tapong, Boiya dan Betao.
“Dengan rencana pembangunan tersebut, masyarakat di kawasan yang terdampak tersebut semakin resah. Mereka tidak fokus lagi melaksanakan kegiatan bertani sejak kegiatan pengukuran dilaksanakan oleh pihak konsultan, saban hari masyarakat, khususnya anak-anak muda berkumpul untuk mengawasi orang-orang luar yang hendak melakukan pengukuran dan mengusir mereka keluar dari kampungnya,” bebernya.
Muzakkir pun khawatir jika hal ini dipaksakan akan menimbulkan konflik horizontal di masyarakat, apa lagi masyaralat merasa tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan.
“Secara moral saya sebagai putra Maiwa akan berjuang dengan masyarakat untuk melakukan perlawanan atas kebijakan-kebijakan yang memiskinkan rakyat, Saya upayakan ini menjadi isu Nasional dan di respon oleh teman-teman LSM yang berada Jakarta,” pungkas Muzakkir.