Firman Soebagyo Berharap Nilai Ibadah Haji Dibawa ke Tanah Air!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Sekretaris Dewan Pakar DPP Golkar Firman Soebagyo (FS) menilai ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima setelah syahadat, salat, zakat dan puasa. Dan menunaikan ibadah haji secara ritual dilakukan kaum muslimin di dunia tiap tahunnya di bulan Zulhijjah di Arab Saudi.
Saat ini Firman Soebagyo bersama istri sedang menunaikan ibadah haji. Keduanya berangkat, Selasa (06/09/2016) lalu melalui Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
Melalui komentar yang disampaikan lewat Lintarparlemen.com, Wakil Ketua Baleg DPR RI ini mengatakan, seharusnya umat Islam Indonesia harus bangga dengan ibadah ritual yang dilakukan tiap tahunnya. Apalagi umat Islam Indonesia sebagai penduduk terbesar beragama Islam dunia.
“Kita sebagai bangsa yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di dunia yang beragam Islam merasa berbangga setelah menginjak Tanah Suci Mekah. Mengapa kita harus bangga? Karena ternyata solidaritas sesama umat muslim terjalin dengan alami (di Tanah Suci),” kata Firman.
“Saling tegur sapa bahkan saling bahu membahu membantu dan saling memberikan makanan dan minuman setiap saat di manapun kita berjumpa. Dari situ tak ada sekat di antara kita semua sesama umat muslim di dunia, hanya satu tujuan yaitu mengedepankan kesempurnaan ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima,” sambungnya.
Ketua Umum Ikatan Keluarga Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini juga mengungkapkan, dari ritual ibadah haji yang dijalan hampir selama sebulan di Tanah Suci itu mengajarkan umat Islam bersatu untuk mencapai kesempurnaan hidup.
“Rasa kepedulian sesama sebagai bentuk solidaritas meski bukan sesama warga negara, tapi dilakukan sesama umat muslim dari negara lainnya. Tidak hanya saling peduli untuk tegur sapa, bahasa isyarattapi jugu saling membetulkan cara menggunakan baju ihrom agar menuju kesempurnaan ibadah haji,” ujar alumni UGM dan Unpad ini.
Dari bentuk solidaritas itu, Sekjen Soksi ini berharap agar nilai-nilai ibadah haji selama di Tanah Suci itu dibawa ke tanah air. Sehingga dengan pola hidup tersebut, bangsa Indonesia bisa hidup ‘merdeka’ tanpa adanya desakan atau pengaruh dari kepentingan dari luar.
“Alhamduliilah, saya mengharapkan agar solidaritas yang telah terbangun di tanah suci ini juga dapat dilanjutkan ketika nanti umat muslim Indonesia setelah tiba di tanah air. Kalau ini bisa juga dijalankan Insya Alloh bangsa ini tidak akan terpengaruh dari desakan kepentingan negara asing terutama negara-negara yang mayoritas penduduknya non-muslim dan mengklaim negara adikuarsa,” ujarnya.
Saat ini, Jutaan jemaah haji dari seluruh dunia sedang berkumpul di Makkah. Itu artinya, tak lama lagi mereka akan menjalankan wukuf di Arafah, lalu mabit di Muzdalifah-Mina hingga melontar jumrah di Jamarat.
Seperti dilaporkan, tadi waktu salat Jumat, suasana di sejumlah masjid kota Makkah sangat padat dari umat Islam dunia, sekitar tiga juta orang dalam menjalankan ibadah haji berkumpul di kota Makkah untuk berangkat ke Arafah. Dari Indonesia sekitar 150 ribu jamaah yang tersebar di enam wilayah dan terbagi ke dalam 9 sektor.