Dirnarkoba Polda Bali Ditangkap, PDIP Apresiasi Kinerja Tito Karnavian!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi II DPR Arteria Dahlan mengapresiasi langkah tegas yang ditempuh oleh Kapolri Tito Karnavian. Di mana sebelunya Propam Polri menemukan indikasi dugaan pemerasan yang dilakukan Direktur Narkoba Polda Bali Kombes Franky Haryanto.
Kombes Franky diamankan Propam karena diduga meminta uang dan mobil ke tersangka kasus narkoba. Bahkan ada dugaan Franky juga memotong anggaran. Jika kelak terbukti, sanksi tegas menanti Franky, seperti itu yang disampaikan Tito pada wartawan, Kamis, (22/09/2016)
“Ya terlepas dari benar salahnya, saya apresiasi atas peristiwa penangkapan OTT Dirnarkoba Polda Bali. Gebrakan Pak Tito itu luar biasa, setidaknya memberikan angin segar yang membangun harapan dan kepercayaan publik bahwa reformasi dalam tubuh Polri sedang berjalan dan dikerjakan oleh beliau,’ kata Arteria pada Lintasparlemen.com.
“Saya apresiasi jajaran Paminal (Pengamanan Internal) Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. Ini fenomenal, dan memperlihatkan Polri inklusif, terbuka akan kritik dan ingin perubahan. Masyarakat kan selama ini menyangkan kalau polisi itu tidak tersentuh atau “untouchable” sehingga ada gap atau jarak yang mengakibatkan timbul persepsi terkait persamaan di mata hukum,” sambungnya.
Politisi PDIP ini menilai, saat ini perbaikan atau reformasi di tubuh lembaga kepolisian sudah mulai terlihat. Apalagi saat dipimpin oleh Tito Karnavian. Alasan itu, ia berharap agar momentum penegakan hukum di Indonesia terus dilaksanakan untuk membuat kepercayaan masyarakat pada lembaga kepolisian kembali membaik.
“Kalau sekarang kan terbukti, pernyataan Kapolri yang meminta jajaran Polri berbenah, atau istilahnya reformasi kelembagaan dalam instutusi Polri kan mulai terlihat, sekarang kita tinggal menunggu restorative justice ala Pak Tito (Polri) dalam konteks penyidikan dan penegakan hukum. Itu juga harus dikawal oleh Puspaminan provost dan Divisi Propam karena hal itu juga rentan akan penyimpangan,” jelasnya.
Menurutnya, jika Tito konsisten dalam kepemimpinannya di tubuh Porli dengan mengedepankan prinsip kesetaraan dan keadilan dalam penegakan hukum. Maka harapan masyarakat melihat lembaga kepolisian berada di garda terdepan membela kepentingan rakyat akan segera terealisasi.
“Penyidikan yang taat azas, sesuai KUHAP yang mengedapankan prinsip kesetaraan dan keseimbangan, rasa keadilan dan kepastiam hukum mutlak dihadirkan. Kalau restorative justice-nya berjalan saya yakin Polri sebagai Polisi Pejuang, Polisinya rakyat itu benar-benar kesampaian, sehingga penegakan hukum partisipatif itu dapat benar terjadi dan menjadi realita,” terangnya. (HMS)