Din Syamsuddin Prakarsai Pertemuan Lintas Agama Ajak Pilkada 2017 Damai

 Din Syamsuddin Prakarsai Pertemuan Lintas Agama Ajak Pilkada 2017 Damai

sejumlah tokoh lintas agama berkumpul di Jakarta, kantor CDCC untuk menyampaikan pesan damai bagi penganut umat agama di Indonesia, khususnya di ibukota DKI Jakarta (foto: detik)

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Menjelang pilkada serentak 15 Februari 2017 mendatang membuat sejumlah tokoh lintas agama berkumpul untuk menyampaikan pesan damai bagi penganut umat agama di Indonesia, khususnya di ibukota DKI Jakarta.

Apalagi yang sangat dikhawatirkan terjadi dari tiap ajak pesta demokrasi yakni olemik isu SARA. Para tokoh yang hadir pada momentum bersejarah itu berharap jangan sampai isu SARA terjadi menjelang Pilgub DKI Jakarta.

Acara tersebut digagas oleh Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) yang diketuai ulama karismatik Din Syamsuddin. Menurut Din, kegiatan itu untuk merangkul tokoh dari berbagai lintas agama secara bersama-sama mengeluarkan pernyataan sikap menyeru umat untuk tetap menjaga perdamaian selama proses Pilkada 2017 digelar.

“Pada intinya, para tokoh agama sangat menekankan pentingnya sebuah perdamaian. Karena kita sangat mendambakan perdamaian sejati yang berdasarkan keikhlasan, keterusterangan dan kekeluargaan. Jangan memasuki wilayah sensitif (SARA) agar dapat membangun demokrasi bangsa kita yang lebih baik,” terang Din Syamsudin dalam jumpa pers di kantor CDCC, Jalan Kemiri No 24, Menteng, Jakarta, Senin (17/10/2016) kemarin.

“Kami di sini ingin berpesan bersama dengan para tokoh agama di sini untuk saksama terkait pilkada agar tidak ada isu yang sensitif terkait SARA. Kami ingin mengajak masyarakat tidak ada lagi isu SARA dalam pilkada di seluruh Indonesia, karena isu sensitif ini sangat berbahaya bagi masyarakat. Itu yang kita ingin,” sambung mantan Ketum PP Muhammadiyah dua periode ini.

Menurut Din, para tokoh lintas agama yang ada di Indonesia menginginkan unsur pemerintah untuk hadir dalam upaya pencegahan sesuai tanggung jawab dan kewenangan dalam mengatasi gejala isu SARA di Indonesia.

“Kami berharap pada Pilkada serentak tahun 2017 ini yang berlangsung di seluruh Indonesia, khususnya DKI, tidak ada lagi isu sensitif seperti isu SARA. Kita ingin ada kehidupan yang damai antar umat beragama didukung atau ditopang oleh kebijakan pemerintah,” terang Presidium Inter-Religious Council (IRC) Indonesia.

Ada pun yang hadir pada pertemuan tokoh lintas agama itu, yakni Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) Uung Sendana, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Suhadi Sendjaja.

Hadir pula Ketua Bidang Pendidikan dan kebudayaan Persade Hindu Darma Indonesia Nyoman Udayana Sangging, Sekretaris Eksekutif Konferensi Wali Gereja Indonesia Edy Purwanto, Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (PGI) Penrad Siagian, Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama Yusnar Yusuf dan Sekretaris Umum Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom. (HMS)

Facebook Comments Box