Guru Tulang Punggung Bangsa Indonesia!

 Guru Tulang Punggung Bangsa Indonesia!

Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Golkar dapil Jawa Timur V Ridwan Hisjam (foto: dpr.go.id)

Oleh: Ridwan Hisjam*

Pemimpin! Guru! Alangkah hebatnya pekerjaan menjadi pemimpin di dalam sekolah, menjadi guru di dalam arti yang spesial, yakni menjadi pembentuk akal dan jiwa anak-anak! Terutama sekali di zaman kebangkitan! Hari kemudiannya manusia adalah di dalam tangan guru itu, menjadi manusia”

Demikian sepenggal kalimat Presiden dan Proklamator Republik Indonesia Ir. Soekarno tentang guru yang dikutip dari bukunya yang berjudul Di Bawah Bendera Revolusi.

Kemajuan sebuah negara dan bangsa ditentukan oleh kemampuan para pendidiknya untuk mengubah karakter generasi penerusnya di masa depan. Tanpa figur pendidik, bangsa besar seperti Indonesia sangat mungkin tidak akan bisa menikmati hasil jerih payah putra-putri negeri Khatulistiwa yang sudah mendorong perkembangan tersebut.

Guru adalah sebuah profesi yang mulia karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini ditentukan. Guru juga dianggap sebagai pahlawan pembangunan, karena di tangan mereka akan lahir pahlawan-pahlawan pembangunan yang kelak mengisi ruang-ruang publik di negeri ini.

Guru yang ideal, bukan sekedar guru yang memenuhi syarat-syarat teknik: seperti pintar, pandai, atau pakar di bidang ilmu yang dimiliki; melainkan yang jauh lebih penting dari itu semua, guru harus bisa menempatkan dirinya sebagai “agen perubahan”.

Tugas guru adalah menumbuhkan keingintahuan anak didik dan mengarahkannya dengan cara yang paling mereka minati. Jika anak didik diberi rasa aman, dihindarkan dari celaan dan cemoohan, berani berekspresi dan bereksplorasi secara leluasa, ia akan tumbuh menjadi insan yang penuh dengan percaya diri dan optimistis.

Seorang guru bisa menjadi pahlawan pembangunan yang memiliki jiwa juang, memiliki semangat untuk berkorban, dan menjadi pionir bagi kemajuan masyarakat.

Namun di sisi lain, hingga saat ini masih banyak guru-guru yang berjuang demi kesejahteraan diri maupun keluarga yang disokongnya. Oleh karenanya, kita berharap agar apresiasi dan penghargaan kepada para guru semakin ditingkatkan.

Alasannya, mengingat yang dinilai masih rendah mengingat betapa penting dan berharganya peran seorang Guru atau Pengajar dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Terlebih lagi, tugas yang diemban oleh seorang guru tidak ringan, karena guru yang baik tidak hanya memberitahu, menjelaskan atau mendemonstrasikan, tapi juga dapat menginspirasi.

Seorang guru juga harus dapat mengemban tugasnya sebagai motivator yang mampu memotivasi anak didiknya agar penuh semangat dan siap menghadapi serta menyongsong perubahan hari esok.

Peran seperti inilah yang menurut Ridwan Hisjam pernah disebut oleh Presiden Soekarno, sebagai “Guru di dalam arti yang spesial, yakni menjadi pembentuk akal dan jiwa anak-anak.”

Di akhir sesi ini, saya sebagai wakil rakyat yang dipercaya oleh partai saya, yakni Partai Golkar duduk di membahas soal pendidikan, termasuk soal kesejahteraan guru, ingin menyampaikan senandung Hymne Guru:

Terpujilah wahai engkau, Ibu Bapak Guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sbagai prasasti, trimakasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa”

* Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Daerah Pemilihan Jawa Timur V

Facebook Comments Box