PKS Apresiasi Kesepakatan Demo 212, Ciptakan Susana Damai dan Kondusif

 PKS Apresiasi Kesepakatan Demo 212, Ciptakan Susana Damai dan Kondusif

Hidayat Nur Wahid berserta Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaeni

JAKARTA, Lintasparlemen.com  – Dengan difasilitasi oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) demonstrasi bela Islam 212 yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) akhirnya mendapatkan titik temu dengan aparat keamanan (Polri dan TNI) yaitu dilaksanakan di Lapangan Monas dalam format tausiyah dan penyampaian pendapat umum dari para ulama diakhiri dengan sholat jum’at di lokasi.

Bahkan, aparat Polri dan TNI akan ikut sholat jum’at bersama serta mempersiapkan tempat yang nyaman untuk ibadah tersebut mulai dari membuka akses Monas, merapikan arah kiblat dan shaf, hingga menyiapkan tempat wudhu. Sementara bagi nonmuslim peserta aksi akan disediakan tempat yang nyaman untuk istirahat. Selanjutnya, Polri juga bersedia mencabut larangan demo dan himbauan armada bus untuk tidak mengangkut pendemo dari berbagai daerah.

Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, mengapresiasi kesepakatan ini sebagai langkah yang arif dan bijaksana dari semua pihak khususnya Polri dan TNI dalam merespon aksi demonstrasi dan penyampaian pendapat di muka umum yang dilindungi oleh konstitusi.

“Ini harapan kita bersama agar suasana menjelang aksi tetap tenang, damai, tidak gaduh dan kondusif. Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari aparat keamanan,” ungkap Jazuli.

Menurut Anggota Komisi I ini, pendekatan persuasif dan dialog dengan elemen rakyat dan umat tetaplah pilihan yang terbaik. Terlebih di dalamnya berhimpun  ulama, kyai dan habaib serta para santri.

Para demonstran ini adalah bagian dari rakyat Indonesia yang harus dilindungi hak-haknya, difasilitasi, dan dijaga keamanannya bukan sebaliknya dijauhi, dideskriditkan, dituduh macam-macam dan sebagainya yang justru kontraproduktif dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.

“Saya pribadi menilai tidak ada keinginan yang berlebihan dari elemen rakyat dan umat ini. Tuntutan mereka sejak awal adalah penegakan hukum yang adil bagi penista agama,  yang juga sudah ditersangkakan oleh Polisi,” kata seperti diterima lintasparlemen.com, Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Dengan kesepakatan ini, Jazuli Juwaini optimis aksi demontrasi akan berlangsung damai dan lancar bahkan bisa sangat indah karena menghadirkan  kebersamaan diantara rakyat dan umat dengan aparat keamanan. Dengan demikian persatuan dan kesatuan bangsa semakin kokoh. Apa yang menjadi aspirasi rakyat dan umat pun benar-benar didengar dan diperhatikan yakni penegakan hukum yang adil bagi penista agama.

Meski demikian, Anggota DPR asal Banten ini tetap berpesan kepada para peserta demonstrasi agar menjaga ketertiban dan keamanan dengan mematuhi peraturan perundang-undangan dalam menyampaikan pendapat. Selain itu, harus tetap siaga dan waspada jika ada provokator dan penyusup yang mengacaukan aksi.

“Demonstran harus tetap menjaga ketertiban dan keamanan selama aksi. Selain itu harus selalu waspada terhadap kemungkinan adanya pihak ketiga yang memprovokasi dan mengacaukan keadaan. Ingat, Indonesia dan Jakarta adalah milik kita bersama yang harus kita jaga dengan sepenuh hati dan segenap jiwa,” pungkasnya. (JS)

Facebook Comments Box