Gagalnya Aksi 412, dari Langgar Aturan hingga Bawa Bendera HMI!
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Aksi Kita Indonesia’ yang diselenggarakan oleh sejumlah partai politik pengusung Gubernur DKI Jakarta Non-aktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI usai digelar tadi siang (Ahad, 04/12/2016) seperti Golkar dan Nasdem di car free day (CFD).
Namun hingga saat ini perbincangan soal itu masih ramai diperbincangakan oleh netizen. Bahkan aksi yang kelihatannya ingin menyaingi Aksi Bela Islam 212 itu terlihat dipaksakan.
Bukannya tujuan mulia dari aksi itu yang dibahas di ruang pablik untuk kebhainekaan Indonesia, boro-boro! Beragam dibahas, mulai soal ‘uang cape’ Rp100-Rp200 per orang, melanggar aturan, panitia tak taat aturan, sampah berserakan, hingga atribut HMI yang dibawa ke area aksi.
Bahkan dengan keras Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono menyebut panitia parade itu ‘tak menepati perjanjian awal aksi alias tidak konsisten. Sumarsono menyayangkan adanya massa yang tak menepati janji untuk tidak membawa atribut politik dalam aksinya.
Selain itu, PT Transjakarta menerima laporan dari masyarakat bahwa salah satu operator memanfaatkan bus dengan logo Transjakarta di luar rencana operasional. Sehingga laporan ini langsung ditindaklanjuti oleh pihak TransJ.
Dan rencananya dari temuan ini, Transjakarta akan memanggil operator itu karena regulasi secara jelas mengatur bahwa setiap bus yang dikontrak Transjakarta atau berlogo Transjakarta hanya digunakan untuk operasional Transjakarta bukan untuk umum apalagi partai politik.
Sementara soal adanya atribut organisasi, bendera HMI pada aksi yang digelar di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu telah dibantah oleh kedua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO maupun Dipo bahwa pihaknya tak terlibat pada ‘aksi tandingan’ itu.
Kedua kepengurusan HMI yang pecah sejak orde baru itu pun mengeluarkan sikap resmi dan membantah jika atribut bendera HMI tersebut dikibarkan oleh kader HMI.
Oleh Ketua Umum PB HMI-MPO Muhammad Fauzi mengatakan, pihaknya mengutuk keras oleh pihak yang bertanggungjawab membawa atribut HMI di arena aksi 421 itu.
“(Kami, red) Mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh oknum yang membawa atribut HMI pada parade kebudayaan 412 tersebut,” kata Fauzi seperti siaran pers yang diterima lintasparlemen.com, Jakarta, Ahad (04/12/2106).
Fauzi juga berjanji, HMI tetap berkomitmen melakukan pengawalan terhadap kasus penistaan yang dilakukan Ahok untuk menegakan keadilan di Indonesia
“HMI tetap konsisten mengawal proses hukum kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama sehingga memenuhi rasa keadilan masyarakat,” terang Fauzi.
Berikut pernyataan sikap HMI MPO terkait klaim HMI ikut dalam Aksi Parade Indonesia Kita hari ini:
Parade kebudayaan hari ini minggu, 04 Desember 2016 bertepatan dengan Car Free Day yang dipusatkan di Bundaran Hotel Indonesia (HI) menyisakkan banyak problem, ditengah parade kebudayaan 412 tersebut terdapat atribut Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dipergunakan secara serampangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, menanggapi persoalan ini PB HMI MPO menyatakan sikap :
1. HMI MPO tidak ikut serta dalam aksi parade kebudayaan 412 hari ini di bundaran Hotel Indonesia Jakarta ;
2. Mengutuk keras tindakan yang dilakukan oleh oknum yang membawa atribut HMI pada parade kebudayaan 412 tersebut;
3. Akan mengusut panitia parade kebudayaan 412 dan melaporkan oknum-oknum yang mencemarkan nama baik HMI ke pihak yang berwajib;
4. Meminta maaf kepada umat islam dan masyarakat Indonesia atas penggunaan atribut HMI oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada parade kebudayaan 412 tersebut;
5. HMI tetap konsisten mengawal proses hukum kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama sehingga memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Jakarta, 04 Desember 2016
Ketua Umum
Muhammad Fauzi
Sekretaris Jenderal
Endri Somantri