Ini Alasan Pasangan Agus-Sylvi Unggul dari Dua Pasangan Lainnya
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pilkada DKI yang digelar 15 Februari 2017 tinggal menghitung hari. Sejumlah lembaga survei menempatkan pasangan Agus-Sylvi berada pada perolehan suara mayoritas oleh warga DKI Jakarta.
Menanggapi hal itu, Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menjelaskan bahwa hal itu wajar terjadi di Jakarta yang mayoritas penduduknya dari suku Jawa dan Betawi. Apalagi Agus-Sylvi dari latar belakang suku Jawa-Betawi.
Menurut Siti Zuhro, seperti dikutip dari Republika, jika dilihat dari demografinya, pemilih di DKI Jakarta terbagi ke dalam dua bentuk pemilih, yakni pemilih tradisional dan pemilih rasional.
Di mana pemilih tradisional, yaitu mereka memilih berdasarkan afiliasi atau keterkaitannya dengan partai, suku, agama dan budaya lainnya. Sementara pemilih tradisional ini jumlahnya jauh lebih banyak dibanding pemilih rasional yang menentukan pilihannya dengan memperhatikan perilaku para pasangan calon selama masa kampanye.
Siti menilai, pasangan calon gunernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang diusung koalisi Partai Demokrat, PKB, PAN dan PPP yakni Agus-Sylvi memiliki keunggulan dalam pemilih tradisional dibandingkan kedua pasangan lainnya.
“Agus ini kan tulen orang Jawa, dia itu mewakili Jawa. Itu jumlahnya sekitar 35 persen atau nomor satu di antara suku-suku yang ada di Jakarta. Sylvi ini tulen Betawi dan nomor dua suku terbesar di Jakarta adalah Betawi itu jumlahnya 28 persen,” kata Siti, Ahad (25/12/2016).
Keunggulan Agus-Sylvi, lanjut Siti tidak hanya sampi di situ, pasangan memiliki nomor urut satu ini juga unggul jauh dari pemilih perspektif perempuan, PNS dan kawula muda. Dan unggul dari pemilih perspektif perempuan dan PNS karena sosok Sylvi yang merupakan sorang birokrat dan perempuan.
Apalagi, sambung Siti, Sylvi adalah perempuan pertama yang ikut serta dalam berkontestasi di Pilkada DKI Jakarta, sebelumnya belum pernah ada.
Bukan hanya Sylvi, kata Siti, pasangan ini memiliki keunggulan besar. Di mana pasangan ini juga unggul dari hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei dari pemilih kaula muda. Karena figur Agus yang dikenal luas oleh masyarakat Jakarta yang masih berusia muda dan berparas tampan yang bisa memikat pemilih suara dari kaum perempuan.
“Sehingga muncul lah lima di antara enam lembaga survei, memenangkan elektabilitasnya ke Agus-Sylvi. Dapat dia irisan-irisan itu diambil,” pungkas Siti seperti diwartakan oleh Republika.
Kita tunggu saja, apa benar Jakarta akan muncul pemimpin baru dari figur yang humanis nan toleran, tidak membuat suasana makin gaduh? (HMS)