Karena ‘Bela’ FPI, Kapolda Ini Diminta Dicopot dari Jabatannya

 Karena ‘Bela’ FPI, Kapolda Ini Diminta Dicopot dari Jabatannya

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) AMHI (Angkatan Muda Haji Indonesia) KH Tobaroni Hafidz angkat suara terkait sikap Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Rycko Amelza Dahniel yang menyebut Habib Rizieq sebagai Imam Besar umat Islam saat Habib Rizieq dan sejumlah tokoh GNPF-MUI hadir dalam Tabligh Akbar di Masjid Agung Medan, Rabu (28/12/2016) lalu.

Menurut KH Tobaroni, sikap Kapolda Sumut Irjen Pol. Rycko yang juga Jenderal bintang dua itu sangatlah berlebihan dan tidak patut disampaiakan karena telah menafikan kontribusi besar para ulama besar di negeri ini.

“Konteknya jangan berlebihan seperti itu menyambut dan memberi ruang kepada FPI. Apalagi Kapolda menyebut Imam besar umat Islam (FPI ya) sehingga menafikan ulama-ulama besar di NU dan ormas Islam lainnya,” kata KH Tobaroni pada lintasparlemen.com, Sabtu (31/12/2016).

Sebagai informasi dalam acara Tablig Akbar itu, Kapolda Sumut menjelaskan bahwa Habib Rizieq telah mendapat gelar sebagai imam besar umat Islam dari rakyat Aceh. Tidak hanya itu, Kapolda menambahkan, Habib Rizieq juga telah mendapat marga Lubis oleh masyarakat Sumatera Utara.

Pada kesempatan yang sama, Kapolda itu menyebutkan bahwa apa yang ditunjukkan oleh umat Islam pada Aksi Bela Islam 411 dan 212 di Sumut sangat pantas untuk mendapat apresiasi.

“Yang saya tangkap dari pernyataan Kiai Maman (Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq) adalah, beliau tahu betul kondisi FPI saat ini. Sehingga ketika ada anggota Kapolda menyambut hangat Imam Besar FPI bahkan menyebutnya sebagai Imam Besar Umat Islam, maka disinilah letak kesalahan fatal Pak Kapolda, sebab mungkin Pak Kapolda tidak mengetahui siapa pengendali FPI saat ini,” jelas KH Tobaroni.

Ia pun meminta Kapolri Tito Karnavian bersikap dengan statemen Kapolda Sumut itu. Bahkan jika sangat perlu Rycko harus segera dicopot karena membuat kegaduhan baru pada kondisi bangsa ini.

“Tidak salah jika Kiai Maman mengatakan, “Bila itu (FPI, red) membahayakan Intregasi Bangsa dan Kewibawaan Negara. Karena itu, kami meminta Kapolda itu harus dicopot,” ujar kiai muda itu.

“Sebabnya jelas, mendukung FPI sama saja mendukung upaya aksi Intoleransi dan Radikalisme yang semakin marak dilakukan oleh Anggota FPI, salah satunya sweping Atribut Natal dan lain sebagainya,” sambung KH Tobaroni. (HMS)

Facebook Comments Box