Di Mata Hidayat Nurwahid, 2 Peristiwa di Ujung 2016 Ini yang Kejam & Berbahaya

 Di Mata Hidayat Nurwahid, 2 Peristiwa di Ujung 2016 Ini yang Kejam & Berbahaya

Anggota Komisi I DPR RI Hidayat Nur Wahid (foto: twitter HNW)

JAKARTA, Lintasparlemen.com -Tahun 2016 telah berlalu dan kini kita telah memasuki tahun yang baru 2017. Banyak harapan dan pelajaran dari tahun 2016-2017 ini. Oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid punya catatan tersendiri dari peristiwa di tahun 2016 lalu itu.

Hidayat fokus mengomentari dua peristiwa yang terjadi di penghujung tahun 2016. Yakni terkait tragedi perampokan di Pulomas dan kasus pilot mabuk yang meracau alias mengigau.

Dari dua kejadian itu, ia teringat pesan Ketua Umum MUI KH Ma’aruf Amin beberapa waktu lalu saat melihat kondisi moralitas bangsa ini. Hidayat berharap, untuk mengurangi kejadian itu, ia berpesan kembali mengedepankan pendidikan moral bagi generasi bangsa ke depan.

“Pesan moral dari peran yang pernsh disampaikan tokoh-tokoh dan ulama kita. Saya teringat dengan ungkapan Bapak KH Ma’aruf Amin bahwa Indonesia saat ini dalam kondisi darurat moral. Dan di antaranya darurat atas perlindungan terhapap anak, seperti kata Mensos Ibu Khofifah,” kata Hidayat pada lintasparlemen.com, Ahad (1/12/2017).

Politisi senior PKS itu menilai, bahwa peristiwa perampokan yang disertai pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur itu sangat kejam dan pelakunya tidak memiliki nurani. Sehingga pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.

“Bagi saya, itu kejam sekali. Di mana nurani mereka saat melakukan itu. Mereka menyiksa dan menyekap sebelas orang di ruang sempit. Tak hanya itu, dari korban itu ada usia anak-anak dan perempuan di bawah umur,” ujar Hidayat.

Bergeser pada pilot yang mengigau alias meracau, Hidayat meminta pihak terkait untuk melakukan investigasi secara serius, agar kejadian itu tak terulang kembali dan bisa diketahui penyebabnya.

“Di penghujung tahun 2016 ada satu lagi kejadian membahayakan. Kita bisa menyaksikan betapa nekad dan gilanya aksi pilot yang meracau di pesawat. Oleh karena itu, kita meminta untuk dilakukan investigasi dan klarifikasi karena aksi nekad itu sangat membahayakan bagi keselamatan penumpang,” pinta Hidayat. (HMS)

Facebook Comments Box