‘Kepres 24 Tahun 2016 Mengalami Kelirumologi’
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Ketua DPP KNPI Syamsul Rizal menilai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila adalah sebuah proses pembelotan kebenaran lahirnya sejarah falsafah bangsa Indonesia.
Untuk itu, Syamsul meminta Presiden agar membatalkan Kepres tersebut. Presiden harus tahu bahwa sebuah keputusan negara tidak boleh menyimpang dari beberapa aspek penting terutama aspek historis dan aspek filosofis.
Syamsul juga menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh Prof. Yusril Ihza Mahendra itu sangat benar dan tidak terbantahkan.
“Dan oleh karena itu, saya lihat ini menyangkut nilai dasar negara yang dihasilkan melalu perjalanan sejarah panjang dan sudah merupakan hasil kompromi pendiri bangsa,” kata Syamsul seperti keterangan tertulisnya diterima lintasparlemen.com, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Syamsul meminta, MPR/DPR segera mengundang eksekutif dan komponen bangsa lainnya untuk membahas secara serius untuk mengembalikan persoalan ini pada tempatnya sesuai fakta sejarah.
“Saya harus mengatakan penerbitan Kepres 24 itu terlalu dipaksakan ataukah memang ada kepentingan lain yang terselubung. Sehingga langkah awalnya, sejarah falsafah Negara harus dibelotkan duluan. Dan Mensesneg, Menhan, Menkopolkam, Mendagri, Panglima TNI, WANTANAS, LEMHANNAS jangan diam dong,” ujar syamsul.
“Dalam situasi bangsa yang lagi giat membangun ini, sebaiknya saya tegaskan kepada Presiden untuk membatalkan Kepres ini seblum terjadi kegaduhan baru di negara ini. Dan saya yakin akan terjadi kegaduhan besar bila diabaikan ini. Karena ini bukan persoalan sederhana, ini persoalan prinsip dasar, pondasi dasar berbangsa bernegara,” jelas aktivis asal Tidore ini. (Kiki)