Mengganggu Khidmat Debat, Kehadiran Para Pendukung Perlu Dievaluasi
Oleh: Masykurudin Hafidz
Aksi para pendukung masing-masing pasangan calon dalam debat publik Pilkada Jakarta berlangsung riuhrendah. Keriuhan terjadi seringkali tidak terkendali. Teriakan-teriakan dukungan terlontar bukan pada saat yang disediakan.
Tidak jarang moderator harus berkali-kali mengingatkan tim pendukung untuk tetap tenang dan bertindak sopan serta menyampaikan yel-yel pada waktunya saja.
Keriuhan yang terjadi jelas menggangu kekhidmatan debat. Bukan hanya membutuhkan waktu lebih untuk menenangkan situasi tetapi juga mengganggu konsentrasi masyarakat Jakarta untuk mencerna materi dan gagasan calon yang disampaikan.
Oleh karena itu, demi untuk menjaga kehidmatan debat, para pendukung yang sekaligus menjadi tim hore dari masing-masing pasangan calon perlu dievaluasi. Pada debat terakhir, perlu dipertimbangkan apakah perlu menghadirkan tim pendukung sebanyak seperti debat yang kedua. Kalaupun tetap dihadirkan dapat dikurangi jumlahnya sehingga ketenangan dalam debat bisa dipastikan berjalan.
Jangan sampai tujuan debat dimana masyarakat harus menerima materi dengan baik, terganggu dengn persoalan teknis dan keriuhan yang tidak perlu.
Penulis: Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR)