Ada Puan Maharani dan PDIP hingga Syamsul Nursalim di Balik Misteri SKL BLBI?

 Ada Puan Maharani dan PDIP hingga Syamsul Nursalim di Balik Misteri SKL BLBI?

JAKARTA – Berita mengejutkan datang dari wartawan senior Televisi ABC Nuim Hayyat yang membuka kembali tabir ‘Skandal SKL’. Menurut Hayyat dalam videonya yang viral, Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) itu sarat politis.

Sementara SKL sendiri lahir dari instruksi presiden (Inpres) No 8 Tahun 2002 yang diterbitkan Presiden saat itu Megawati Soekarnoputri.

Terkait kasus itu, KPK telah menetapkan Syafruddin Temenggung sebagai tersangka dalam kasus penerbitan SKL BLBI. Di mana Syafruddin diduga telah menguntungkan diri sendiri, orang lain dan korporasi dengan menyalahgunakan wewenang dalam penerbitan SKL BLBI kepada Samsul Nursalim, selaku pemegang saham BDNI, pada tahun 2004.

Di mana SKL tersebut memuat perubahan atas proses litigasi obligor restrukturisasi oleh obligor BLBI dalam hal ini Sjamsul Nursalim kepada BPPN sebesar Rp 4,8 triliun.

Berikut pengakuan Hayyat membuka tabir kasus SKL BLBI dalam video berdurasi 2.18 menit:

“Republik Indonesia menggantikan Gusdur, yang dimakzulkan kemudian tiba-tiba Taufik Kiemas muncul di Melbourne katanya mau berobat ke Perth, Australia Barat taunya muncul di Melbourne dengan Puan Maharani. Dan disini jumpa dengan Syamsul Nursalim yang mengatakan tidak bisa pulang ke Indonesia naik pesawat dari Singapura satu jam sepuluh menit karena dilarang dokter.

Tapi dia bisa terbang 7 jam lebih dari Singapura ke Melbourne untuk membaca Taufik Kiemas, dan setelah Taufik Kiemas pulang, maka Megawati mengeluarkan SKL (Surat Keterangan Lunas) yang ditentang awalnya oleh Kwik Kian Gie. Tapi kemudian Kwik Kian Gie dibujuk, dipaksa atau bagaimana akhirnya menerima.

Dan ketika itu Kwik Kian Gie katakan PDIP adalah partai yang paling korup di Indonesia, lihat majalah tempo yang masih sekarang ini dokumentasinya ada pada saya. Jadi kita mesti mengetahui apa yang terjadi di dalam pertemuan antara Taufik Kiemas, almarhum dengan Samsul Nursalim apa mencakup mengenai surat SKL.

Bagaimana pertemuannya tuh Hotel Hyatt sampe dibooking juga? bagaimana?
2 lantai, tidak percaya tanyakan konsul jendral republik Indonesia yang waktu itu bertugas di Melbourne. Kalo saya tidak salah pak Wahid Supriyadi sekarang duta besar republik indonesia di moskow. Benar atau tidak? Benar, dia mengaku pergi ke Perth untuk memeriksakan kesehatan tapi tau-tahu muncul di Melbourne.

Saya waktu itu masih aktif sebagai wartawan tidak diperkenankan jumpa dengan Taufik yang saya kenal karena dia waktu itu berjumpa dengan Syamsul Mursalim. Syamsul Mursalim tidak bisa terbang dari singapura ke Jakarta 1 jam 10 menit karena alasan kesehatan tapi sanggup terbang dari Singapura ke Melbourne 7 jam lebih.

Ya cobalah 2+2 masa tidak jadi 4 ga mungkin jadi 5, 2+2 ya 4, waktu itu antara lain ya puan maharani nonton bioskop katanya satu bioskop itu di blokir. ya tanyalah anggota masyarakat Indonesia yang ada di Melbourne diantaranya Ketua Indonesia club. Dia pun tau waktu itu hebat betul kita jadi bangga juga ini kalo orang Indonesia mau nonton bioskop tuh dia beli semua tiketnya. Walaupun dia hanya berdua atau bertiga, hebat orang indonesia. Itulah hebatnya dia bisa kuasai seluruh bioskop disini.” (HMS)

 

https://www.youtube.com/watch?v=L1EX_eUNwY0

Facebook Comments Box