Adhyaksa Dault: Ramadhan Bulan Latihan agar Lebih Baik dan Bertaqwa

 Adhyaksa Dault: Ramadhan Bulan Latihan agar Lebih Baik dan Bertaqwa

JAKARTA​ – Mantan Menpora Adhyaksa Dault menyampaikan Ramadhan sebagai bulan latihan untuk menjadikan umat Islam lebih baik dan bertaqwa pada Allah SWT. Salah satu tanda taqwa itu, kita tidak berani sama sekali melakukan hal-hal yang telah dilarang Allah SWT, seperti korupsi hingga zina.

Hal itu disampaikan oleh Adhyaksa Dault saat menjadi Khatib Idul Fitri di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur (25/6/2017) seperti dilansir Republika​.

Seribuan jamaah di lapangan itu terus takbiran menjelang datangnya waktu shalat id. Setelah shalat Idul Fitri, Adhyaksa naik ke mimbar menyampaikan pesan pencerahan bagi umat muslim.

“Jika setelah Ramadhan, sama saja kualitas kita dengan sebelumnya, maka kita harus bertanya. Mengapa Ramadhan tidak banyak memberikan pengaruh besar pada jiwa kaum muslimin? Apakah karena kita kurang bersungguh-sungguh meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaannya?” ucap Adhyaksa.

Untuk itu, Adhyaksa berpesan dalam khutbahnya​ tetap saling instrospeksi dan saling mengingatkan berada jalur yang benar usai Ramadhan. Sehingga amalan Ramadhan seharusnya memberi pengaruh besar dalam hidup umat Muslim 11 bulan lainnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang juga mantan Ketua Umum DPP KNPI Adhyaksa Dault mencium tangan Ibunya

Selain itu, mantan Ketua Umum DPP KNPI ini juga menyampaikan, usai Ramadhan, hubungan kita dengan Allah SWT dan sesama manusia harus makin berkualitas seperti di bulan puasa seperti dzikir, tilawah, sholat dan semacamnya.

“Mulai hari ini kita harus lebih baik, bangsa Indonesia harus lebih baik (dari hari kemarin, red),” terang Adhyaksa.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka ini mengungkapkan, dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan kemarin sore saat berbuka puasa memunculkan sedih dan gembira.

Gembira, lanjutnya, karena kita sampai diujung Ramadhan, sedih karena Ramadhan terasa begitu cepat berlalu. Padahal belum banyak amal shaleh yang seharusnya dilakukan sebulan penuh.

“Sedangkan tahun depan belum tentu Ramadhan bisa kita jumpai kembali. (Kita bisa melakukan banyak amalan untuk bekal di hari akhirat kelak (red),” ujar Adhyaksa.

Luar biasanya, di akhir khutbah Adhyaksa memimpin doa. Ia mengajak jamaah memanjatkan doa bagi umat muslim lainnya baik yang masih hidup maupun yang sudah mati.

“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan doa.” Tutupnya. (Republika)

Facebook Comments Box