Airlangga Utamakan Kerja, Jabatan Belakangan
Luar biasa. Baru beberapa bulan memimpin Golkar. Nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah masuk radar bursa Cawapres pendamping Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 mendatang.
Meski demikian Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Perindustrian di era Pemerintahan Jokowi-JK ini tak mau banyak komentar terkait isu tersebut. Ia lebih memilih fokus bekerja di dua lembaga yang dipimpinnya tersebut.
“Soal itu (Cawapres Jokowi), kita hanya ingin konsentrasi saja untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden. Maunya kita ya kerja, ya kerja sajalah. Saya belum kepikiran (soal cawapres),” kata Airlangga saat dihubungi (11/2/2018) Ahad.
Saat ditanya apakah siap jika ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi Cawapres di 2019 mendatang, Airlangga mengatakan belum memikirkan kemungkinan itu.
“Kalau soal itu, seperti saya katakan tadi, belum berpikir ke arah sana, kita kerja saja dululah yaa. Kita pikirkan bagaimana bekerja untuk rakyat Indonesia, merealisasikan janji-janji pada masyarakat,” terang Airlangga.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh LSI, hasil survei terbarunya, Jumat (2/2/2018) lalu. Ada dua nama yang berasal dari partai politik masuk bursa cawapres Jokowi yaitu Airlangga Hartarto dengan Budi Gunawan (BG).
Kenapa ada nama BG bersamaan dengan nama Airlangga Hartarto? Nama besar BG yang saat ini menjabat Kepala BIN membawa namanya melambung tinggi dengan simbol PDIP.
“Cawapres berlatar belakang partai hanya dimasukkan PDIP dan Golkar karena kedua partai ini punya kekuatan bargaining lebih besar dibanding partai lain,” imbuh Adjie Alfaraby dari peneliti LSI.
Apalagi pasca pergantian Ketua Umum Golkar dari Setya Novanto (Setnov) ke Airlangga Hartarto membuat citra positif bagi partai beringin makin membaik. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Apalagi nama Airlangga masih dipertahankan dipertahankan di Kabinet Kerja Jokowi.
Kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti. Semoga Jokowi tak salah pilih pendamping. Menarik ditunggu.