Aksi Hari Ini Momentum Kukuhkan Solidaritas Untuk Kemerdekaan Palestina dan Boikot Amerik
JAKARTA – Jutaan massa kembali mengikuti Aksi Bela Palestina yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia hari ini di Lapangan Monas.
Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyebut gelombang aksi massa dalam satu bulan ini menunjukkan begitu besar cinta dan solidaritas rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina sekaligus kecaman dan kemarahan klaim sepihak Amerika dan Israel atas Yerusalem.
“Jangan tanyakan cinta dan solidaritas rakyat Indonesia untuk kemerdekaan Palestina. Aksi hari ini menjadi momentum mengukuhkan solidaritas kemerdekaan Palestina tersebut sekaligus dukungan atas seruan MUI untuk memboikot (produk) Amerika jika tidak segera membatalkan klaim Yerusalem sebagai ibukota Israel,” tegas Jazuli.
Anggota Komisi I merasa bangga dan mengapresiasi aksi yang dipimpin oleh MUI hari ini mampu menyatukan berbagai ormas dan berbagai elemen rakyat bersatu untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina yang tertindas akibat penjajahan Israel.
“Kita merasakan betapa pahitnya dijajah ratusan tahun. Untuk itu kita berkomitmen membebaskan Palestina dari penjajahan Israel karena satu-satunya bangsa yang belum merdeka ialah Palestina,” katanya.
Terlebih, lanjut Jazuli, dalam catatan sejarah kemerdekaan Indonesia negara-negara Arab termasuk bangsa Palestina yang pertama kali mengakui kemerdekaan kita. Dukungan Palestina ini diwakili oleh mufti besar Palestina, Muhammad Amin Al-Husaini yang secara terbuka mengucapkan selamat atas kemerdekaan Indonesia.
Khusus kepada Pemerintah Amerika, Ketua Fraksi PKS meminta agar berhenti membuat kekacauan dunia dengan sikapnya yang mengabaikan upaya mewujudkan perdamaian dunia khususnya di Palestina.
“Amerika harus memahami prinsip-prinsip perdamaian dunia. Sebagai negara besar Amerika seharusnya mampu memainkan peran perdamian, menjadi wasit dalam setiap persoalan konflik dan pertikaian dunia, bukan justru menciptakan konflik dan mendukung penjajahan seperti sikapnya saat ini,” serunya.
Jika tidak, lanjut Jazuli, Amerika jangan lagi ‘sok’ mengaku sebagai kampium demokrasi dan polisi dunia. Sikap Presidennya yang membabi buta membela penjajah Israel sungguh mengecewakan dan tak bisa ditolelir oleh masyarakat dunia. (J3)