Aktivis GMNI Nyaris Dibegal, Para Aktivis Berkumpul Desak Tito Dicopot dan Janji Bertindak Sendiri jika…
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) mendesak Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Tito Karnavian segera dicopot dari jabatannya.
Keputusan itu menyusul makin santernya kejahatan yang mengancam kesalamatan dari tindakan kriminalitas di sejumlah daerah di Indonesia, khususnya di Jakarta. Seperti diceritakan salah satu aktivis GMNI yang nyaris menjadi korban begal, Sandri Rumanama.
Sebagai diceritakan Sandri, kejadian naas ini terjadi di kawasan Gongdangdia sekitar pukul 9.32 WIB semalam. Menurut keterangan korban bahwa para pelaku begal ini mengikuti korban degan motor berjumlah 6 orang.
“Mereka berjumlah 6 orang, korban yang sendirian hanya berteriak dan mereka kabur yang mereka berhasil ambil hanyalah dompet korban,” cerita Sandri.
Menurut saksi mata yang ada di lokasi, setelah korban berteriak mereka langsung melepaskan korban dan hampir menabrak beberapa pengendara, pejalanan kaki yang tiba tiba melintas.
Alasan itu pula Ketua Umum DPP Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA). Indra Lesmana. Indra menegaskan bahwa DPP Pemuda LIRA se-Indonesia mengecam kejadian ini. Pasalnya Sandri Rumanama adalah salah satu pengurus DPP Pemuda LIRA.
“Kita akan mengawal kasus ini hingga pelaku benar-benar ditemukan oleh pihak penegak hukum. Kita berharap agar dengan kejadian seperti ini Presiden dapat mempertimbangkan jabatan dan kinerja Kapolri,” kata Indra usai kejadian di Kawasan Gongdangdia yang dihadiri sejumlah ORMAS & LSM Marah dan minta Presiden copot Tito Karnavian sebagai Kapolri, Jakarta, Selasa (23/5/2017) semalam.
“Kejadian ini sudah tak benar dan tak boleh dibiarkan. Kita mendesak Kapolri sesegera mungkin para gengster dan kelompok-kelompol begal ini harus dibabat habis hingga ke akar-akarnya. Ini merupakan bukti lemahnya kinerja kepolisian,” sambung Indra.
Selain itu LIRA, Ketua Presidium GMNI Chrisman Damanik, A.Md, S.H juga ikut geram. Chrisman memastikan GmnI se-Indonesia akan menggelar aksi serentak jika pelaku tak ditemukan. GMNI se-Indonesia sudah melakukan komunikasi intensif, khususnya terkait lambannya sikap Kapolri.
“Kami dari GMNI akan bergerak sendiri jika kasus ini tak diungkap, karena sudah meresahkan masyarakat. Ini tak boleh dibiarkan,” kata Chrisman.
Pada kesempatan itu, selain Pemuda LIRA dan GmnI, hadir pula FORKABI, FBR, ASA, FMN, KABAR BUMI, SARUNI, FPR & AGRA. Mereka mengecam kejadian pembegalan yang makin marak. (SANDRI)