Alasan Meutya Hafid Sebut Andi Widjajanto Bakal Sukses Pimpin Lemhanas
Sebagai informasi, dari jajaran TNI ada nama Mayjen TNI Wiluyo Puspoyudo, Mayjen TNI Suadi, Letjen TNI RA Kosasih, Letjen TNI Sayidiman Suryohadiprojo, Letjen TNI Sutopo Yuwono, Letjen TNI Soebijakto, Letjen TNI Soekarto, Letjen TNI R Hartono, Letjen TNI Moetojib, Letjen TNI Sofyan Effendi, Letjen TNI Agum Gumelar, Letjen TNI Johny J Lumintang, Letjen TNI Agus Widjojo.
Sementara dari kalangan sipil ada Prof Dr Ermaya Suradinata, Prof Dr Muladi, Prof Dr Ir Budi Susilo Soepandji, dan Andi Widjajanto SSos Msc.
Meutya mengungkapkan, mayoritas pimpinan Lemhanas sebelumnya dari jajaran TNI. Saat ini, anak muda diperlukan memimpin lembaga seperti Lemhanas agar bisa menjadi landasan pemikiran kuat masyarakat sipil ke depan.
“Berbeda dari pendahulunya yang rata rata dari TNI. Menurut saya, ditunjuknya Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhanas bisa menjadi kekuatan analisa sipil yang mampu keluar dari pakem-pakem ketahanan tradisional sebelum-sebelumnya,” terangnya.
Meutya berharap besar pada Lemhanas di bawah kepemimpinan Andi Widjajanto mampu melakukan sejumlah terobosan buat kaum milenial di Indonesia ke depan. Mengingat bonus demografi satu decade ke depan, peran generasi muda saat ini sangat menentukan masa depan bangsa Indonesia.
Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam dan MPO ini menyampaikan hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa jumlah penduduk Indonesia hingga September 2020 mencapai 270,2 juta jiwa. Rinciannya, 27,94% atau 75,5 juta jiwa adalah Gen-Z dari kelahiran 1997-2012 yang dilkenal kaum milenial berusia 8-23 tahun.
Sementara, lanjutnya, kelompok kaum milenial yang lahir 1981-1996 berusia 24-39 tahun adai 25,87% atau 69,9 juta jiwa orang kaum milenal. Di total, kaum muda usia maksimal 39 tahun mencapai 53,81% dari total 145,4 juta jiwa.
“Kesempatan bonus demografi ini harus respon lebih baik. Karena saat ini Indonesia sudah menapakkan kakinya di titik awal periode puncak bonus demografi. Penduduk usia produktif berada di titik tertinggi dalam sejarah Indonesia, sebesar 64 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia,” terang Meutya.