Alumni HMI Sudah Mulai Terusik Atas ‘Keganjilan’ Kematian Ketua KPU
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani ikut menilai kepribadian Almarhum Ketua KPU Husni Kamil Manik. Menurut Arsul yang juga Sekjen PPP ini, Husni memiliki pribadi unggul sebagai penyelenggara pemilu.
Sebagai kader bangsa yang masih muda, Husni memiliki karakter pemimpin muda masa depan yang berdedikasi tinggi buat bangsa dan negara. Husni punya potensi, sebutnya, menjadi pemimpin besar di masa akan datang. Sayang seribu sayang, beliau lebih dicintai Alloh SWT.
“Almarhum memiliki sifat lengkap yang diperlukan dari seorang pejabat negara. Sifat yang dimilikinya antara lain ia seorang yang humble, namun tidak kebanyakan bicara,” kata Arsul saat dihubungi Lintasparlemen.com, Sabtu, (09/07/2016).
“Itu artinya ketika kita berinteraksi dengannya maka kita akan mendapatkan sebuah respon yang akrab, tetapi dia tidak terus mendominasi pembicaraan. Husni bahkan lebih sering memerankan diri sebagai pendengar yang baik,” sambungnya.
Bukan itu saja, alumni HMI yang juga dari kader Nahdiliyyin ini mengungkapkan, penguasaan materi yang disampaikan Husni sangat baik. Apalagi dirinya dan almarhum memiliki dua irisan latar belakang organisasi yang sama, NU dan HMI.
“Namun demikian ketika tiba gilirannya merespon maka apa yang disampaikannga terasa argumentatif, karena ketika dia bicara maka dia bukan saja menguasai materi atau masalah yang sedang dibicarakan, melainkan juga didukung dengan basis kelimuan memadai. Saya tersambung dengan Husni dalam dua pertautan. Pertama sebagai sesama alumni HMI dan kedua sebagai sesama Nahdhiyin,” jelasnya.
“Kami tidak terlau intens memang dalam berkomunikasi, tetapi dua titik pertautan itu membuat kami merasa akrab ketika bertemua dan berbicara,” ulangnya.
Alasan itu pula sehingga Arsul meminta pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) yang belum memberikan keterangannya soal penyebab kematian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Husni Kamil Manik untuk segera membukanya ke publik.
Ia menegaskan, publik tidak ingin mendengar alasan pihak rumah sakit belum menyebutkan penyebab kematian Husni karena pegawai rumah sakit, termasuk dokter sedang bebas kerja terkait dengan cuti bersama Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriyah.
“Kalau bisa segera memberikan keterangan terkait sakit atau penyakit apa yang diderita Husni. Tidak terlalu lama sehingga tidak banyak menimbulkan spekulasi di tengah masyarakat,” pungkasnya.
Berikut Ini bunyi Group Whatsapp Alumni HMI dikutip oleh Lintasparlemen.com:
[21:21, 08/07/2016] : sejak hari sabtu beliau (Husni Kamil Manik) bedrest
[21:22, 08/07/2016] : selasa jam 4 subuh dia meminta untuk diantar ke rumah sakit
[21:23, 08/07/2016] : karena ketiadaan sopir menyebabkan HKM baru bisa diantar ke rumah sakit pada waktu zuhur dengan urutan RS siaga dan kemudian RSPP
[21:24, 08/07/2016] : pada awalnya treatmen RSPP kurang hingga sejawat Kahmi dokter di RSPP menelpon langsung kepala RSPP untuk mendapatkan perhatian yang dibantu oleh sahrul ujud dengan meminta bang JK untuk menurunkan dokter kepresidenan
[21:26, 08/07/2016] : tapi tetap saja HKM baru bisa masuk dari IGD ke ICCU jam 00.30 kamis
[21:28, 08/07/2016] : memang saat itu kami di Forhmi bersepakat atas permintaan HKM agar tidak dipublikasi agar tidak menimbulkan isu liar yang tidak menguntungkan dengan bentuk mengatakan HKM baik saja
[21:30, 08/07/2016] : ini juga dilandasi dengan memberikan ruang istirahat bagi HKM yang mana saat itu sudah mulai banyak tamu yang berdatangan
[21:31, 08/07/2016] : pada pagi harinya beberapa pejabat mulai berdatangan dan siang harinya saya datang dan berdiskusi dengan mantan ketua KMUA dan SMPT Unand yakni Indra Lubis dan Sarli Mubarak
[21:34, 08/07/2016] : istri HKM meminta ibu HKM untuk datang agar meringankan tekanan dokter untuk menandatangani pernyataan pasien untuk melakukan tindakan. Sebab istrinya punya sejarah yang kurang baik tentang tindakan sepihak untuk memberikan persetujuan keluarga pasien tanpa sepengetahuan keluarga suami
[21:36, 08/07/2016] : saya masuk ruangan bersama ibu HKM, Sarli Mubarak dan istrinya dan melihat HKM terdengar sulit bernafas dimana suaranya terdengar hingga keluar. Saat itu HKM mulai mengigau. Karena tidak sanggup melihat maka saya keluar ruangan ICCU
[21:37, 08/07/2016] : jam 7 saya pulang dan jam 9 .30 Sarli Mubarak mengabarkan bahwa HKM telah berpulang. Sarli mendapatkan info dari Zul yakni teman sekamar HKM saat di MAN Medan
[21:39, 08/07/2016] : untuk jelasnya nanti akan saya tanya dengan Dr Norman yang juga alumni HMI yang berperan untuk memastikan HKM dirawat di ICCU dan mendapatkan kamar di RSPP. (MAHABBAHTAEIN)