Anggia Erma Rini Ingatkan ID Food Tetap Berkomitmen Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

 Anggia Erma Rini Ingatkan ID Food Tetap Berkomitmen Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB Dapil Jawa Barat  IV Anggia Erma Rini mengingatkan ID Food agar berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional. Alasan Anggia ID Food memainkan peran penting menyediakan cadangan pangan nasional, seiring dengan tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks akibat gejolak harga global, perubahan iklim, dan kendala logistik.

Untuk itu, Anggia Erma Rini mengapresiasi pencapaian ID Food yang berhasil meningkatkan produksi gula hingga 37.000 ton dengan luas lahan mencapai 60.000 hektar pada tahun 2024. Tidak hanya itu saja, sebutnya, ID Food melalui program bantuan pangan untuk pengentasan stunting telah berhasil menjangkau lebih dari 1,4 juta keluarga berisiko stunting pada tahun lalu.

“Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi penerima bantuan tetapi juga mendukung ekosistem peternakan nasional dengan melibatkan ribuan peternak ayam rakyat dalam rantai distribusinya,” kata Anggia saat membuka agenda Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)/ID Food Ghimoyo beserta subholding di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (24/3/2025).

Meskipun berbagai pencapaian telah diraih, Komisi VI DPR RI menerima laporan bahwa optimalisasi aset masih menjadi tantangan utama bagi ID Food. Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), baru sekitar 62 persen dari total aset senilai Rp3,2 triliun yang berhasil dikonsolidasikan kembali.

Maka dari itu, Anggia mengingatkan agar penguasaan kembali aset-aset yang masih dikuasai pihak lain harus diselesaikan secara cepat dan tepat guna meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

“Ini bukan hanya soal capaian bagi ID Food, tetapi juga ada aspek moral di dalamnya, yaitu mengembalikan aset negara yang dikuasai pihak lain agar dapat digunakan untuk kepentingan nasional. Program ini bukan hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan dampak nyata bagi masyarakat, termasuk peternak di daerah seperti Blitar yang sangat bergantung pada produksi telur dan daging ayam,” ujar Anggia.

Sebagai informasi, memasuki tahun 2025, ID Food telah merancang strategi untuk memperkuat posisinya dalam ekosistem ketahanan pangan nasional. Salah satu target utama adalah meningkatkan rendemen gula hingga 7,27 persen serta memperluas lahan produksi menjadi 63.000 hektar. Di sektor peternakan, ID Food juga menargetkan peningkatan penjualan daging sapi hingga dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

“Namun, tantangan finansial masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi perusahaan. ID Food dilaporkan memiliki utang sekitar Rp8,3 triliun yang berpengaruh terhadap kepercayaan perbankan dalam mendukung kegiatan bisnisnya. Oleh karena itu, kita menekankan pentingnya langkah-langkah konkret dalam mengatasi beban utang dan mempercepat penguasaan kembali aset yang masih tersendat,” jelas Anggia.

Anggia menyampaikan pihaknya, di Komisi VI DPR RI akan berkomitmen mendukung ID Food untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk dalam mencari solusi atas permasalahan finansial dan pengelolaan aset. Ia optimistis bahwa dengan kepemimpinan yang tepat, ID Food bisa memperbaiki kondisi keuangannya serta meningkatkan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional.

“Kami berharap ID Food bisa lebih sehat secara finansial dan operasional, sehingga dapat berperan lebih besar dalam menjaga ketahanan pangan, yang saat ini menjadi prioritas utama pemerintah,” pungkas Politisi Fraksi PKB itu.

Facebook Comments Box